Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Warkop dan Fenomena Keresahan Gen Z

21 Juli 2024   05:00 Diperbarui: 21 Juli 2024   14:41 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung kopi/warkop (sumber: FIRDA JANATI via kompas.com)

Esoknya, perilaku serupa biasanya kembali terjadi. Dengan disertai berbagai bumbu-bumbu baru yang disajikan sebagai materi dialog lintas semesta. Walau tetap dengan kegelisahan yang sama pada akhirnya. Solidaritas sosial yang terbangun bukan lagi menyoal nasib masa depannya, karena termanifestasikan hanya dalam kebahagiaan sesaat.

Tantangan zaman memang kembali kepada para petualangannya. Semakin ia mampu berjuang, maka semakin kuat mentalitasnya ketika menghadapi beragam persoalan kehidupan. Sama halnya seperti warkop, yang sanggup bertarung dengan pandemi, dan dapat bangkit dengan varian barunya.

Filosofi terbalik inilah yang seharusnya dapat dijadikan kisah inspiratif bagi Gen Z. Bukan justru dari kisah-kisah para konsumennya, melainkan dari fakta betapa warkop telah bangkit dan dapat merajalela kini. Maka wajar, jika banyak pakar kini meragukan mode survival Gen Z dalam hadapi masa depannya.

Termasuk budaya warkop sebagai arena pemantik kesadaran imajinatif yang membangun bagi para penikmatnya. Seperti mode lama, walau dengan menu baru yang berbeda. Khususnya bagi Gen Z, yang seharusnya mampu berpikir kritis dalam menilai realitas zaman.

Dimana realitas ini bersumber dari pengamatan subjektif dari penulis. Semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun