Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Carbon Capture Storage, Ini Kata Aktivis Lingkungan

24 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 24 Desember 2023   06:13 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama para aktivis lingkungan Peg. Kendeng (sumber: dokpri)

Jauh sebelum CCS mengemuka, para pegiat lingkungan di Kendeng pun telah mempersoalkan perihal emisi karbon yang merugikan ini. Bukan perihal regulasi dalam menjalankan program, melainkan solusi menyelamatkan alam dari kerusakan berkelanjutan.

Alih-alih menjadikan sebagai wacana solutif, justru CCS masih diperdebatkan dalam berbagai hal. Tentunya dapat dipahami, bahwa apa yang menjadi solusi kontemporer dalam mengurai persoalan krisis iklim, belum sepenuhnya dapat direalisaikan secara baik.

Selain faktor kebutuhan dalam industri ekstraktif, bangsa ini masih bergelut pada kebijakan penerapan hukum di lapangan. Lantaran masih banyak ditemukan penyimpangan dalam mengatasi limbah industri. Khususnya ketika kajian KLHS dijadikan argumentasinya.

Walaupun dapat diakui, bahwa proyeksi jangka panjang dalam mengurai krisis iklim harus selalu dinarasikan. Namun, tentunya melalui berbagai kajian-kajian akademis dan komprehensif yang memiliki potensi positif bagi alam dan lingkungan hidup sekitarnya.

Bukan sekedar mewacanakan, tanpa mengetahui potensi-potensi yang justru dapat merugikan alam dan lingkungan. Khususnya bagi para aktivis lingkungan, yang tentunya merespon pernyataan ini sebagai wacana negatif dengan berbagai konsekuensinya.

Pun terhadap pemangku kebijakan, yang seharusnya dapat memberi solusi alternatif bagi keberlangsungan alam dan lingkungan. Tanpa unsur politis yang merugikan dan identik dengan kepentingan kelompok/golongan. Meminjam kata-kata dari mas Gunretno;

"Ibu bumi wis maringi, ibu bumi dilarani, ibu bumi kang ngadili". Keberpihakan kepada alam dan lingkungan, kiranya dapat menjadi narasi besar bagi para calon pemimpin bangsa ini. Tanpa harus diangkat sebagai sarana perdebatan semata.

Semoga bermanfaat, salam pemilu damai, dan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun