Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangka Jayabaya Dalam Realitas Kontemporer

8 Desember 2023   09:02 Diperbarui: 8 Desember 2023   09:02 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Wong wadhon nggawe pakaian lanang, yang menjelaskan perihal gaya perempuan kelaki-lakian.

2. Wong lanang koyok wong wadhon, yang menjelaskan sebaliknya, yakni laki-laki yang menyerupai perempuan.

3. Lali sanak uga lali kadang, yang menjelaskan perihal sikap individualistik dengan melupakan saudara dan sesama.

Termasuk beberapa pandangan terkait peristiwa sejarah Indonesia, seperti:

1. Semut ireng anak-anak sapi, yang tak lain mengenai kedatangan bangsa Eropa yang gemar minum susu ke Indonesia.

2. Kebo nyabrang kali, yang serupa dengan pandangan diatas, yakni banyak orang Eropa datang ke Indonesia.

3. Kajajah saumur jagung karo wong cebol, yang diidentifikasi sebagai masa penjajahan Jepang dengan waktu singkat.

...

Dimana dalam berbagai tulisan sejarah kerap disebutkan bahwa, peristiwa penjajahan di masa lalu adalah fakta yang dapat dikaitkan dengan Jangka Jayabaya. Termasuk akan hadirnya Satrio Piningit, yang menjadi simbol kejayaan bangsa Indonesia kelak.

Persoalan Satrio Piningit atau dikenal dengan Ratu Adil inilah yang juga kerap dikaitkan dengan kepentingan politik. Bahkan pada masa pendudukan Jepang, pernah dijadikan alat propaganda Jepang ketika datang ke Indonesia.

Uniknya, pada masa revolusi, kalimat Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) juga dipakai tentara Westerling (NICA) untuk melancarkan aksi pemberontakan di Bandung. Bahkan di beberapa waktu kala Pemilu, Satrio Piningit ini kerap dikaitkan dengan tokoh tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun