Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah Pemuda Paradoks Menuju Indonesia Emas

28 Oktober 2023   05:45 Diperbarui: 28 Oktober 2023   05:48 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Sumpah Pemuda ke-95 (sumber: Kemenpora via kompas.com)

Realitas ini kiranya pernah dikemukakan oleh Rizky Alif Alfian dan Tadzkia Nurshafira pada sebuah jurnal di tahun 2015; "Di Antara Rakyat dan Negara: Membaca Gerakan Pemuda di Indonesia Pasca Reformasi". Ada catatan menarik yang tertulis terkait para pemuda.

Yakni, generasi muda bukan lagi hadir dengan konsep dan ide membangun bangsa. Melainkan sekedar menjalankan agenda-agenda yang telah diproyeksikan para pemangku kebijakan. Tanpa ada ruang kritik dalam membuat narasi besar bagi masa depannya.

Tak luput faktor politis dengan pola-pola eksklusif, tanpa ada unsur pelibatan yang bersifat partisipan. Dimana momentum Sumpah Pemuda ke-95 ini dapat dijadikan anti-klimaks dari zona nyaman generasi saat ini.

"Bersama Majukan Indonesia" kiranya bukan sekedar tajuk dalam menyongsong Indonesia Emas. Melainkan dengan sejuta harapan generasi muda bangsa yang bersaing dalam upaya memajukan bangsa melalui proses positif dan inovatif.

Semoga bermanfaat, salam damai, dan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun