Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Historiografi Pemberontakan PKI di Indonesia

2 Oktober 2023   05:45 Diperbarui: 2 Oktober 2023   07:34 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 1950

Kala itu, pemerintah sudah tidak lagi menganggap PKI bermasalah. Kecamuk Perang Dingin semakin mempengaruhi iklim politik di Indonesia, hingga tahun 1955. Dimana PKI mulai bangkit dengan jargon "anti kapitalisme"nya, targetnya tentu saja gelaran pemilu di tahun 1955. Dengan mayoritas massa pendukungnya dari kalangan bawah/rakyat jelata.

Pada dasawarsa ini, konstelasi Perang Dingin, memang menjadi pemicu lahirnya semangat perlawanan terhadap bangsa barat. Sedangkan posisi Indonesia secara politis lebih condong ke bangsa timur, lantaran kebijakan luar negeri bangsa barat justru banyak menghasilkan konflik antar negara di Asia Tenggara, seperti di Korea dan Vietnam.

Tahun 1955

Gelar pemilu dimenangkan oleh partai-partai yang memiliki jumlah suara besar. Dimana PKI berhasil menjadi partai ke 4 dengan perolehan 6 juta suara. Semangat anti penjajahan pun kembali mengemuka, dengan wacana revolusi nasional sebagai counter dalam pengaruh kepentingan politik global. Disinilah PKI berhasil memainkan peran sentranya dalam kebijakan pemerintahan.

Kuatnya pengaruh PKI inilah yang kemudian menjadi cikal bakal perseteruan antar partai di parlemen. Serta memantik lahirnya aksi perlawanan bersenjata di beberapa daerah, seperti PRRI/Permesta.

Tahun 1960

Dekrit Presiden 1959 sebenarnya jadi awal PKI memaksimalkan pengaruhnya di pemerintahan. Tak terkecuali di daerah-daerah basis massa PKI, yang telah menebar konflik sosial terhadap lawan politiknya. Seperti di Klaten dan Boyolali, aksi sepihak massa PKI telah memakan korban jiwa dari penduduk. Targetnya adalah kaum santri, ulama, dan pamong praja.

Tahun 1961

Seperti yang dijelaskan oleh Rosihan Anwar, bahwa organisasi sayap PKI telah membuat berbagai huru-hara sosial-budaya. Puncak perseteruannya makin jelas pada tahun 1961, antara Lekra vs Manikebu. Selain itu organisasi sayap di kalangan mahasiswa CGMI juga melakukan perseteruan dengan HMI. Tuntutan kerasnya adalah pembubaran HMI kepada Presiden Soekarno.

Peristiwa Djengkol di Kediri meletus, kala organisasi sayap PKI, BTI melakukan penyerobotan tanah negara. Kala itu, banyak korban jiwa dari kedua belah pihak. Tak terkecuali rakyat, yang kemudian merasa terancam atas aksi-aksi sepihak BTI disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun