Selain itu, peristiwa pertempuran 5 Januari 1949 di Riau, turut menyita keterlibatan pasukan lokal dari wilayah kepulauan Riau. Selain latar belakang sejarah yang kental, masyarakat kepulauan pun memiliki semangat perjuangan yang luar biasa.
Inilah benang merah sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari kawasan Riau Kepulauan. Khususnya pulau Rempang, yang kini tengah masuk dalam ruang konflik agraria. Oleh karena itu, masyarakat Melayu akrab dengan slogan "Takkan Melayu Hilang di Bumi".
Sejarah panjang perihal masyarakat di area kepulauan, kiranya dapat menjadi rujukan dalam melihat realitas secara holistik. Tak terkecuali dalam pendekatan adat, budaya dan sejarahnya. Serta bukan sekedar melihatnya dari sudut pandang ekonomis.
Lantaran sejarah kolonialisasi di area Malaka, sudah jadi pengalaman masa lalu yang dihadapi masyarakat kepulauan sedari dulu. Tak terkecuali terhadap para agresor yang hendak menguasai wilayah mereka. Seperti kisah heroik Hang Tuah dalam mempertahankan harga diri bangsa Melayu.
Inilah kiranya, sepenggal kisah yang dapat disajikan terkait latar belakang bangsa Melayu secara historis. Khususnya dalam melihat perjuangan masyarakat pulau Rempang melalui sudut pandang yang luas. Salam damai, dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H