Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Banyak Guru Terjerat Pinjaman Online Ilegal?

31 Juli 2023   05:45 Diperbarui: 31 Juli 2023   08:43 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Porsentase kasus pinjaman online ilegal (sumber: dokpri/by NoLimit Indonesia)

Dalam hal ini patut kiranya dijadikan evaluasi, apa yang menjadi alasan utama banyak guru terjebak pinjaman online ilegal? Apakah faktor kesejahteraan guru menjadi penyebabnya? Atau faktor lain yang berkenaan dengan pekerjaan?

Jika faktor kesejahteraan individu, maka akan berkaitan dengan kebijakan dalam sektor pendidikan. Semisal perihal gaji guru yang dirasa belum memadai (status kepegawaian). Selain faktor tuntutan pekerjaan, yang harus disesuaikan dengan realitas digitalisasi.

Banyak kiranya optimalisasi era digital dalam dunia pendidikan terbentur dengan persoalan pembiayaan. Terlebih jika pengadaan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran berbasis digital yang diserahkan kepada setiap guru. Inilah kiranya salah satu bebannya.

Tak luput juga perihal kesejahteraan keluarga, khususnya dalam aksesbilitas yang kerap terbentur dengan saran dan prasarana. Misal dalam hal pengadaan kendaraan bermotor operasional, yang dapat menjadi penunjang kegiatan belajar mengajar oleh guru.

Jadi, seorang guru tidak harus terjebak dalam jerat pinjaman online ilegal, kala jarak menjadi kendala dalam mengajar. Atau melalui pengadaan moda transpostasi khusus untuk kebutuhan pendidikan, dengan trayek antar sekolah. Ini kiranya solusi alternatifnya.

Tentunya melalui kebijakan pemerintah, dalam upaya mengurai potensi jerat pinjaman online ilegal yang mengarah kepada para guru. Bukan lantas mengupayakan atau mengarahkan kepada pinjaman yang legal, namun tidak menyelesaikan masalah utamanya.

Di mana kesejahteraan adalah faktor penting yang patut diperhatikan. Secara mayor, kebutuhan di era digital saat ini tak luput dari beragam persoalan yang menyertainya. Baik dalam skala sosial, dan bahkan dalam aspek pendidikan.

Semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun