Wacana kolaborasi antara Prabowo Subianto bersama Anies Baswedan, tidak sekedar upaya penyatuan dua kekuatan besar partai politik pendukungnya. Melainkan antar partai yang berada dibelakang kedua kandidat tersebut.
Proyeksi besar dalam narasi membangun bangsa secara baik, dengan meminimalisir ruang konflik, dapat menjadi opsi penting kini. Kita sadari bahwa, dalam beberapa tahun belakangan narasi konflik kepentingan selalu mewarnai pemerintahan yang berjalan.
Tak luput dengan berbagai polemik kenegaraan yang ada. Baik dalam persepsi positif atau negatif, tergantung sudut pandang publik dalam memberi penilaiannya.
Kiranya, para tim pemenangan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, ataupun Ganjar Pranowo, memiliki strateginya masing-masing. Entah dalam membuat wacana alternatif, ataupun sekedar memainkan elektabilitas di ruang publik secara terbuka.
Tentu demi tujuan yang dapat memainkan animo publik terhadap pilihan yang hendak diberikan. Bukan justru melihat dari visi atau misi setiap kandidat yang maju sebagai kontestan. Apalagi di era digital saat ini, dengan kemudahan penyampaian informasi politik.
Koalisi dapat saja terjadi, jika ada unsur-unsur tertentu yang dapat menjadi "klik" penyambungnya. Keberpihakan sosial tentu dapat dijadikan modal utama dalam membangun persepsi publik secara positif. Tanpa ada kampanye hitam yang bersifat negatif.
Semoga bermanfaat, salam damai, dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H