Inilah mengapa, realitas politik kontemporer masih dianggap terikat dengan peristiwa masa lalu. Karena ada istilah "jika bukan suku tertentu, maka tidak akan bisa jadi pemimpin bangsa Indonesia".Â
Sebuah kepercayaan yang masih dipercaya oleh berbagai kalangan. Apalagi bagi kalangan primodialistik, yang terlibat sebagai kader politik partisan sebagai basis kekuatan massa besarnya.
Ada semacam korelasi antar sikap etnosentris dengan perilaku primodialis. Dengan narasi besar yang menegasikan kehadiran ruang demokrasi dapat secara terbuka dan partisipatoris.Â
Persepsi terbuka dalam cerita pemilih ini kiranya dapat memberi abstrak terhadap realitas politik saat ini. Khususnya bagi para pemilih (konstituen), yang dapat menilainya secara merdeka, perihal etnosentrime ini.
Semoga bermanfaat, dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H