Entah karena persoalan teknis di lapangan, ataupun krisis sosial, dalam konteks pro atau kontra sebuah kebijakan kala diterapkan. Secara positif, ruang dialog atau mediasi dapat menjadi prioritas utama dalam meredam gesekan yang terjadi. Namun secara negatif, biasanya terjadi aksi "pemaksaan" yang juga memberi kesan buruk dalam upaya penyelesaian konflik.
Semua harus dapat diakomodir demi keberpihakan dengan mengedepankan pendekatan yang humanis. Apalagi jika berkenaan dengan alam, yang jadi hajat hidup orang banyak. Jangan sampai industri ekstraktif justru membuat alam jadi semakin rusak, atau banyak dari berbagai lapisan masyarakat terdampak secara ekonomi dan sosialnya.
Kita tidak dapat persepsikan secara subjektif terkait persoalan kerusakan lingkungan yang terjadi. Walaupun ada upaya perbaikan lingkungan yang dilakukan oleh perusahan ekstraktif, khususnya dalam konteks pertambangan. Namun secara faktual, banyak pemberitaan yang justru memunculkan berbagai konflik sosial di area eksplorasi.
Kiranya ada ruang terbuka dalam upaya penyelesaian dengan win win solution, jika semua berpedoman melalui prinsip hajat hidup orang banyak. Pun terhadap aturan hukum dan adat yang berlaku di masyarakat tersebut, sesuai dengan Undang-Undang. Semoga bermanfaat, dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H