Sekiranya kita dapat konsisten dalam menjaga keseimbangan realitas sosial dalam berbagai wujud relasi humanistik yang fungsional. Semua tentu dapat berperan aktif dalam mengoptimalkan perilaku digitas dalam berbagai pendekatan sosial yang ada. Tidak sekedar memaksa tanpa melihat kemampuan. Tidak sekedar mengadakan tetapi tidak didukung dengan solusi alternatif lainnya.
Semoga pengalaman ini dapat memberi abstraksi untuk kita semua. Tatkala seorang petani gurem, mengeluhkan tentang harga jual rendah di pasaran, sebelum masuk ke area pasar modern yang kental dengan digitalisasinya. Mereka nyaris tidak sanggup menembus sekat tersebut. Karena dominasi peran sosial, yang sampai saat ini masih menjadi jurang pemisah dan tampak nyata dihadapan kita. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H