Jenderal Hitoshi Immamura, sebagai salah satu petinggi tentara Jepang, hadir di daerah Kalijati guna menekan Belanda agar mengakui kekalahannya. Sementara itu, pihak Belanda diwakili oleh Jenderal Hendrik Ter Porteen, bersama Gubernur Militer Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh, tidak dapat melakukan apa-apa karena mengetahui bahwa Jawa telah dikuasai Jepang.
Hampir setiap tempat yang dikuasai Belanda, telah takluk oleh tentara Jepang yang telah mengerahkan armada daratnya, untuk menguasai kota-kota penting di Indonesia. Maka tidak ada lagi pilihan untuk mengakui kekalahan tanpa syarat kepada Jepang. Bertepatan dengan peristiwa menyerahnya Belanda kepada Jepang inilah, pemerintahan pelarian Belanda kemudian didirikan di Australia.
8 Maret 1942, menjadi titik balik bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan kolonialis Belanda, dan dilanjutkan kepada fasisme Jepang. Suatu ironi sejarah yang sebaiknya dapat menjadi pembelajaran untuk kita saat ini. Agar jangan sampai timbul istilah, "keluar dari kandang macan, masuk ke kandang buaya". Sejatinya mempelajari sejarah tentu akan memberikan kita pengalaman mempelajari masa lalu guna masa yang akan datang. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H