Ia melihat dua persoalan yang membutuhkan kekuatan besar dalam menyelesaikannya. Pertama adalah masalahnya dengan pasukan Aryo Penangsang, dan kedua adalah penjajah Portugis mulai mendominasi Laut Jawa.
Tak perlu waktu lama, Aryo Penangsang akhirnya terbunuh dalam sebuah pertempuran dengan Danang Sutowijoyo di daerah Kedung Srengenge. Pasukan Danang mendapatkan bantuan dari Ratu Kalinyamat dalam tujuan membalaskan kematian suami dan saudaranya di Demak.
Upaya Mengalahkan Dominasi Portugis di Malaka
Ketika Kesultanan Johor di Malaka telah dikuasai oleh Portugis, Sultan Johor meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk datang membantu membebaskan Malaka. Tercatat pada tahun 1550 Sang Ratu mengirimkan 4000 pasukan Jepara beserta 40 kapal ekspedisi guna membantu Johor memerangi Portugis.
Beberapa kali ekspedisi mengalahkan dominasi Portugis di Malaka selalu dapat dipatahkan. Tapi ia tak kenal menyerah, hingga tahun 1573 serangan terus dilakukan oleh para pejuang Jepara. Terhitung 15.000 pasukan Jepara beserta 300 kapal berangkat ke Malaka dan dipimpin oleh Demang Laksamana.
Atas kegigihannya, Diego de Cauto sejarawan Portugis memberitakannya bahwa di Jawa ada Ratu Jepara yang kaya dan berkuasa, ia adalah seorang pemberani. Kekuatan perangnya tidak dapat diremehkan kala itu.
Walau usaha mengalahkan Portugis di Malaka dapat dikatakan tidak berhasil, tetapi upayanya mampu mengalahkan dominasi ekonomi Portugis di Malaka. Pasukan Jepara dibawah kendalinya dianggap sebagai kekuatan besar yang dapat menjadi tandingan armada-armada Eropa.
Tetapi apabila ditinjau dari aspek ekonomi perdagangan di kawasan Laut Jawa, dominasi Portugis tidak lagi jadi penghambat utama. Faktor lain adalah adanya armada Belanda yang mulai hadir di Malaka dan mulai melakukan penetrasi politiknya di Jawa dan Sumatera.
Ratu Kalinyamat meninggal pada tahun 1579. Kerajaan Kalinyamat sendiri runtuh akibat diserang oleh pasukan Panembahan Senopati dari Mataram. Atas usahanya yang gigih dalam menentang upaya kolonialisme Portugis, ia sempat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H