Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ratu Kalinyamat di antara Kisah Misteri dan Epos Kepahlawanan

5 Agustus 2021   19:53 Diperbarui: 5 Agustus 2021   20:00 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ia melihat dua persoalan yang membutuhkan kekuatan besar dalam menyelesaikannya. Pertama adalah masalahnya dengan pasukan Aryo Penangsang, dan kedua adalah penjajah Portugis mulai mendominasi Laut Jawa.

Tak perlu waktu lama, Aryo Penangsang akhirnya terbunuh dalam sebuah pertempuran dengan Danang Sutowijoyo di daerah Kedung Srengenge. Pasukan Danang mendapatkan bantuan dari Ratu Kalinyamat dalam tujuan membalaskan kematian suami dan saudaranya di Demak.

Upaya Mengalahkan Dominasi Portugis di Malaka

Ketika Kesultanan Johor di Malaka telah dikuasai oleh Portugis, Sultan Johor meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk datang membantu membebaskan Malaka. Tercatat pada tahun 1550 Sang Ratu mengirimkan 4000 pasukan Jepara beserta 40 kapal ekspedisi guna membantu Johor memerangi Portugis.

Beberapa kali ekspedisi mengalahkan dominasi Portugis di Malaka selalu dapat dipatahkan. Tapi ia tak kenal menyerah, hingga tahun 1573 serangan terus dilakukan oleh para pejuang Jepara. Terhitung 15.000 pasukan Jepara beserta 300 kapal berangkat ke Malaka dan dipimpin oleh Demang Laksamana.

Atas kegigihannya, Diego de Cauto sejarawan Portugis memberitakannya bahwa di Jawa ada Ratu Jepara yang kaya dan berkuasa, ia adalah seorang pemberani. Kekuatan perangnya tidak dapat diremehkan kala itu.

Walau usaha mengalahkan Portugis di Malaka dapat dikatakan tidak berhasil, tetapi upayanya mampu mengalahkan dominasi ekonomi Portugis di Malaka. Pasukan Jepara dibawah kendalinya dianggap sebagai kekuatan besar yang dapat menjadi tandingan armada-armada Eropa.

Tetapi apabila ditinjau dari aspek ekonomi perdagangan di kawasan Laut Jawa, dominasi Portugis tidak lagi jadi penghambat utama. Faktor lain adalah adanya armada Belanda yang mulai hadir di Malaka dan mulai melakukan penetrasi politiknya di Jawa dan Sumatera.

Ratu Kalinyamat meninggal pada tahun 1579. Kerajaan Kalinyamat sendiri runtuh akibat diserang oleh pasukan Panembahan Senopati dari Mataram. Atas usahanya yang gigih dalam menentang upaya kolonialisme Portugis, ia sempat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun