Hoax tidak terlalu meresahkan bagi saya. Justru yang meresahkan adalah umat yang gampang menelan tanpa menealaah sumber berita. Pernah ada suatu kali, seorang teman saya, haqqul yakin mengirim pesan ke inbox Facebook saya, tentang sebuah informasi yang ia baca dari sebuah blog Islam, tentang misi pemurtadan di Indonesia. Wilayah kasus adalah Solo dan Aceh. Ada yang menarik dari salah satu paragrafnya :
" Di Aceh lebih mengkawatirkan lagi, di mana menurut penuturan seorang pendeta yang sudah masuk Islam, George Panjaitan, yang sekarang belajar agama dengan Prof. Mustafa Ya’cub,yang belajar di Pondok Darus Sunnah, Ciputat, mengatakan orang Aceh Utara yang murtad jumlahnya mencapai 400.000 orang, di empat desa di wilayah itu. Padahal, selama ini Aceh dikenal dengan sebutan Serambi Makkah."
Saya yang tinggal di Aceh tentu paham benar bagaimana kondisi disini. Lalu saya balas di messagenya, "Anda tahu jumlah penduduk Aceh Utara?" Sebelum dia menjawab, saya langsung tulis; Ada "540.000 jiwa" dengan 125.000 Kepala Keluarga."
Pertama: Tidak mungkin jumlah penduduk 4 desa (disini disebut gampong) bisa sebanyak itu. Di Aceh Utara ada 850-an desa. Kalo dirata-rata, empat desa hanya menembus 2500an jiwa. Di Banda Aceh saja, yang pendudukanya lebih padat, ada 91 desa dan total penduduk 91 desa itu hanya 225ribu. Perlu berapa desa untuk bisa memenuhi angka 400ribu?
Kedua: 400ribu dari 540ribu adalah sekitar 75%. Sudah lebih banyak yg murtad daripada yang muslim.
Saya lalu memberi kesimpulan kepada pengirim pesan agar hati-hati menelan informasi dan perhatikan sumbernya.
Tujuan besar di era teknologi informasi bagi seorang pembuat hoax adalah eksistensi dan popularitas. Mengenai popularitas, salah satunya tercermin dari para pengelola media online. Saat ini, cukup 100ribu rupiah sudah bisa memiliki media online. Tantangannya tinggal bagaimana portal itu dikunjungi. Nah, cara instan mendapatkan pengunjung banyak ya cuma dua; content porno dan hoax. Kaum primordialis adalah sasaran empuk untuk berita hoax berisi sentimen agama. Kaum primordialis adalah penganut agama fanatik yg kerap mengesampingkan akal sehat dan logika, memikirkan golongan sendiri dan tak peduli bahwa di negara ini juga hidup kaum agama lain. Mereka sangat rentan "dibodohi".