Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

The Chronicle of Surabaya: Sajian Sejarah Kota dalam Surabaya Vaganza 2024

29 Mei 2024   22:07 Diperbarui: 29 Mei 2024   22:07 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapaan Cak dan Ning Surabaya serta teatrikal masa kerajaan (foto: dok. pribadi)

Surabaya Vaganza adalah nama lain dari pawai bunga kendaraan hias dan defile parade yang diikuti oleh perwakilan masyarakat dari berbagai daerah/budaya di tanah air. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari agenda rutin yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam rangka HJKS (Hari Jadi Kota Surabaya).

Ya, tahun 2024 ini kota Surabaya akan genap berusia ke-731 tahun, yang jatuh pada tanggal 31 Mei mendatang. Nah, terkait dengan sisi sejarah kota, gelaran yang diadakan tahun ini punya nuansa agak berbeda dari biasanya.

The Chronicle of Surabaya , menceritakan kepingan sejarah (kronik) perjalanan kota Surabaya. Mulai era zaman kerajaan, era kolonial, era Surabaya di masa lalu (retro), serta masa yang lebih kekinian (modern).

Ragam pakaian sesuai perkembangan masa (foto: dok. pribadi)
Ragam pakaian sesuai perkembangan masa (foto: dok. pribadi)

Jadi kalau ada penonton yang rutin datang ke acara ini akan tahu perbedaannya. Misalnya, urutan awal biasanya ditandai dengan dibuka oleh pasukan bendera dan drumband/marching band. Kemudian jajaran Forkompinda beriringan dengan naik mobil jeep, pawai budaya (jalan kaki), mobil hias, dan aneka tampilan kesenian.

Maka yang sekarang hadir, dibuka dengan tampilan drumband/marching band terlebih dulu. Kemudian para peserta kendaraan hias, sesuai urutan kronologis tema yang diusung.

Tampilan yang selalu ada (foto: dok. pribadi)
Tampilan yang selalu ada (foto: dok. pribadi)

Peserta pawai budaya digeser ke bagian belakang, mengingat waktu pelaksanaan acara. Kegiatan direncanakan mulai pkl. 13.00 WIB di daerah Tugu Pahlawan. Berakhir di kawasan alun-Alun (bawah tanah) Surabaya alias Balai Pemuda. Sekitar 3 km jaraknya. Kasihan juga bagi yang berjalan kaki di aspal jalanan yang panas.

Tahulah sendiri, bulan Mei begini, terik mentari cukup menyengat di Surabaya. Suhu udara sedang tinggi. Namun demikian, bagi masyarakat bukan jadi penghalang. Animonya cukup tinggi. Tak sedikit ada yang datang berombongan dengan keluarga atau rekan-rekan satu komunitas.

Bahkan demi mendapatkan tempat terdepan, masyarakat rela berpanas ria di balik pagar besi yang dipasang sepanjang jalur rute pawai. Penjual alas plastik dan minuman laris manis, kalau begini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun