Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"The History of Rujak Cingur" Semarakkan Festival Rujak Uleg Surabaya 2024

19 Mei 2024   20:30 Diperbarui: 20 Mei 2024   17:50 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara ini makin hidup dengan kerancakan lagu yang disajikan oleh komunitas Musik Alang-Alang, yang di antaranya terdapat jebolan idol, yang dikenal dengan grup Klanting (personilnya saja karena grup-nya sudah vakum). Sajian live musik-nya mengiringi jogedan para peserta lomba rujak uleg.

Diawali dengan penandaan mengulek bersama di cobek raksasa berukuran 2,4 meter yang dihadirkan di tengah arena panggung utama. Setelah itu hasil kreasi para tamu kehormatan tadi dibagikan kepada penonton yang setia berjubel di bawah terik mentari.

Di tengah penantian para warga yang ingin mencicipi, bersamaan dengan itu diumumkan juga para pemenang lomba. Baik berupa fashion show ataupun kreasi rujak uleg, yang sebelumnya telah dipersiapkan dan dilakukan penjurian. Hadiahnya berupa uang pembinaan dan aneka voucher dari sponsor.

Kolase foto: dok, pribadi
Kolase foto: dok, pribadi

Mengutip laman resmi, Disbudporapar (Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata) sebagai penanggung jawab acara terkait kegiatan dalam rangka menyambut HUT ke-731 Kota Surabaya ini. Telah disediakan seribu lebih porsi rujak uleg. Di antaranya 731 buah di paper bowl, 500 porsi dari cobek raksasa, serta ratusan porsi lainnya dari peserta.

Pantas saja tak seragam. Pengunjung ada yang dapat di wadah beralas piring kertas, daun pisang, foam, atau besek (anyaman bambu). Rupa-rupa tapi yang penting isinya :).

Ah, beruntung, kali ini bisa mencicipi hasil ulegan dari cobek raksasa panggung utama. Dibawakan langsung dari yang punya gawe tadi dan sebagian besar lainnya diantar oleh petugas yang membantu.

Bumbunya menyatu warna coklat kehitaman (karena ada petis), di-urap (dicampur) dalam satu wadah. Rasanya maknyus, pedas tapi mantabs. Bumbu kacangnya terasa, tidak dihancurkan sampai halus.

Isinya ada beberapa irisan buah pepaya, nanas, dan kedondong. Sayurnya ada kecambah, kacang tanah, kangkung. Lauknya ada irisan tahu, tempe. Tak lupa dengan irisan lontong. Dan yang pasti adalah cingur, sebagai ciri khas-nya. Meski irisannya kecil-kecil, tetap nikmat karena cenderung lunak.

"Maaf, ya, gak ada sendoknya..."

Gak apa-apa, Mas. Terima kasih, yang penting dapat, hehehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun