Barangkali masih banyak juga warga yang sudah 'trauma' dan terlanjur kecewa dengan kegiatan yang dilakukan tahun 2023 lalu. Sudah membludak, molor hingga malam, dan menonton dari balik pagar besi (baca DI SINI).
Jumlah peserta untuk gelaran kali ini mencapai 564 orang. Dibagi masing-masing 4 orang setiap tim. Ya, sedikit menurun karena terkait luasan tempat dan durasi pelaksanaan acara.
Mereka berasal dari beragam komunitas seperti sekolah/perguruan tinggi, instansi (bank, hotel) serta OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkup Pemkot Surabaya.
Tentu yang menarik adalah kostum peserta yang ditampilkannya. Ada yang mengangkat tema lokal-tradisional (Jawa, Minahasa), etnik (Cina, Arab, Eropa), atau yang genre kekinian (modern). Banyak warga yang mengabadikan lewat kamera atau ponsel miliknya. Tentu saja dari barrier luar arena, yang dijaga oleh Satpol PP.
Ragam Acara
Sebelum momen yang ditunggu dimulai, kegiatan ini juga diselingi dengan peragaan busana atau fashion show. Tematik yang ditampilkan adalah 'Akulturasi Budaya Surabaya',  dengan mengusung empat konsep berbeda. Antara lain Surabaya European Style, Surabaya Oriental Looks, Surabaya Ampel's Fusion, dan Surabaya Local Pride.
Ada 64 OPD yang ikut berpartisipasi di dalamnya. Nah, untuk kostum nuansa khas asli Surabaya, ditampilkan berdasarkan kreativitas peserta. Misalnya, ada yang memperagakan penjual sayur, pedagang burung, atau kostum mirip pahlawan W.R. Supratman, dengan biola khas-nya.Â