Salah satu ilmu yang masih saya ingat dalam pelajaran biologi adalah jika punya tanah kurang subur, dapat ditanami kacang tanah. Tanaman ini mampu meningkatkan kadar kesuburan tanah secara alami. Sebab ia merupakan tanaman pengikat nitrogen.
Selain itu, kacang tanah juga dapat membantu mengontrol erosi tanah. Hal ini karena sistem perakarannya kuat dan tahan terhadap tekanan air.
Saya melakukan uji coba menanam kacang tanah ini untuk menggantikan tanaman ketela rambat yang sudah cukup lama bertahan (baca artikel: DI SINI). Tentu saja tidak langsung diganti begitu saja.
Prosesnya adalah dengan membiarkannya tanah menjadi tidak produktif beberapa hari (1-2 minggu). Kemudian membongkar-bangkir tanah tersebut. Menambahinya dengan campuran tanah baru dan pupuk plastikan yang banyak dijual di toko bunga. Juga sedikit hasil pengomposan sendiri (baca artikel: DI SINI).
Oya, media tanam ini bukan di lahan tanah secara langsung. Bukan di wadah semacam plastik atau polybag. Tapi memanfaatkan perkerasan (lantai yang sudah tertutupi semen) yang tak terpakai.
Jadi, tak usah membayangkan kalau bertanam atau berkebun harus punya lahan yang sangat luas. Tidak, namun hanya butuh kreativitas untuk bisa menyalurkan bakat atau hobi seperti ini.
Mudah dan Murah
Bertanam kacang tanah itu mudah saja sebenarnya. Tak perlu perawatan ekstra dan njlimet. Bahkan di-liar-kan sekalipun, ia bisa tumbuh.