Okelah, saya memakluminya. Mungkin ingin ganti suasana lain. Sebab dulu dilakukan siang-sore hari, panasnya hot potato-potato. Tau gak maksudnya? Panas kenthang-kenthang.  Panas luar biasa... Jam 2 sudah mulai prepare. Ya gobyoslah awak, wkwkwk...
Maka, diubahlah acara ini menjadi pagi. Sekitar Jam 8-9 seremoninya. Lumayan, waktunya masih tak jauh dari golden moment kalau istilah fotografi. Selesai jam 10-an, masih panas normal.
Pergantian waktu ke pagi ini dirasakan lebih nyaman. Wajah-wajah peserta dengan kostum dan dandanan yang unik-unik itu tampak lebih fresh kalau diabadikan lewat gambar diam atau gerak (foto dan video).
Evaluasi Gaya Komunikasi
Sebenarnya, tahun 2023 ini ada rencana untuk bisa hadir kembali. Mencoba mencari tahu apa lagi yang unik di event yang digelar kali ini. Namun sejumlah pertanyaan netizen/warganet lewat kolom komentar di akun resmi milik Pemkot Surabaya tidak jua segera mendapatkan jawaban pasti yang memuaskan.
Simpel saja sebenarnya yang ditanyakan. "Min, mulai jam piro?" Maksudnya, warga medsos ini kepingin tau detil waktu (jam) pelaksanaannya. Jangan cuma tempat dan tanggalnya doang.
Hingga menjelang 1-2 hari kemudian, barulah muncul informasi resmi bahwa kegiatan akan digelar kembali pada sore hari jam 16.00 WIB. Nah, jam segini, artinya masih membuka peluang lagi hadir memarakkan suasana.
Namun sayang, rupanya itu hanya menunjukkan open gate. Acara resminya kembali sama seperti tahun lalu, jam 7 malam. Wes, batal dah... Ditambah sinyal tubuh menandakan agak kurang fit.
Biasanya sih, memang persiapan acara dilakukan 2 jam sebelumnya. Akan ada acara gladi terlebih dulu. Nah, momen-momen keseruan dan kelucuan dari peserta FRUS inilah yang biasanya banyak ditunggu hadirin alias pengunjung. Jadi hiburan dan sekaligus penyemangat buat peserta itu sendiri.
Pesta Pejabat?