Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Hari Perawat Internasional, Sudahkah Kita Berterima Kasih Padanya?

12 Mei 2022   18:00 Diperbarui: 12 Mei 2022   18:05 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berterima kasih pada perawat di hari perawat internasional  (foto: Instagram @maypimm via dantri.com.vn)

Hari ini, 12 Mei 2022, dunia internasional memperingati Hari Perawat Internasional (International Nurse Day). Tanggal ini dipilih sebagai apresiasi atas jasa Florence Nightingale yang lahir pada 12 Mei 1820 di Florenze, Italia. .

Sedangkan kalau di tingkat nasional, peringatan Hari Perawat Nasional jatuh pada 17 Maret 2021. Tanggal yang bertepatan dengan lahirnya organisasi profesi perawat yakni "Persatuan Perawat Nasional Indonesia" (PPNI) pada tahun 1974.

Florence merupakan seorang perawat asal Inggris yang menjadi peletak dasar keperawatan modern. Ssmasa hidupnya, perempuan yang juga ahli statistik dan penulis ini telah mengabdikan diri untuk memimpin sekelompok perawat (38 orang) dan membantu pelayanan perawatan di RS Barrack di Scutari (sekarang distrik Istambul). Terutama kepada tentara Inggris dan sekutu dan juga korban perang lainnya di Turki selama Perang Krimea berlangsung (1853-1856). Dia menghabiskan banyak waktu di bangsal dan memberikan perawatan kepada yang terluka.

Florence sering bertugas dan berkeliling pada malam hari dengan membawa lampu di tangannya. Maka itulah ia juga dijuluki sebagai Lady with the Lamp. 

Ilustrasi karya pelayanan Florence Nightingale  (sumber: britain-magazine.com)
Ilustrasi karya pelayanan Florence Nightingale  (sumber: britain-magazine.com)

Di usianya yang masih muda, 37 tahun, karena kelemahan fisiknya, karyanya kemudian banyak dilakukan di tempat tidur. Ia tidak berhenti berbuat aksi hanya karena terkalahkan oelh faktor ragawi.

Lewat buah karya pemikirannya, berhasil membuka banyak cakrawala pandang banyak orang. Termasuk kebijakan pemerintah dalam pendirian sekolah perawat pertama, yang menginspirasi dunia bergerak mengikutinya. Sekolah keperawatan bernama Night School of Nursing St. Thomas' Hospital di London yang dibuka pada tahun 1860 adalah salah satu buah keberhasilan rintisan Florence.

Hal itu mendorong pendirian sekolah pelatihan serupa untuk perawat di tempat lain, Seperti misalnya Sydney Infirmary and Dispensary (sekarang Sydney Hospital) di Australia pada tahun 1868. Ada Bellevue Training School for Nurses di New York, USA di tahun 1873. Lalu, muncul pula sekolah perawat di Fuzhou, China, pada tahun 1888..

Atas jasa Florence yang menginspirasi itu, Lembaga Internasional Keperawatan (ICN; International Council Nurses) telah merayakan Hari Perawat Internasional sejak tahun 1965. Namun pengakuan secara resmi baru dilakukan tahun 1974.

Florence menggenapi masa hidupnya hingga usianya yang ke-90 tahun. Meninggal 13 Agustus 1910 di Mayfair, London, Inggris. Ia menjadi perempuan pertama yang dianugerahi tanda penghargaan Order of Merit (1907) dari kerajaan Britania Raya (Persemakmuran Inggris).. Selain penghargaan lain berupa Palang Merah Kerajaan pada tahun 1883.  

Peran Penting Perawat

Data World Health Organization (WHO) mencatat, jumlah perawat di dunia kurang dari 28 juta orang. Angka yang sebenarnya amat kecil dibanding dengan jumlah penduduk sedunia (7,9 miliar). Namun demikian, sama seperti tenaga kesehatan lain, perawat memiliki juga berperan penting khususnya dalam memberikan pelayanan perawatan kepada pasien, terutama di rumah sakit.

Tugas perawat yang terpenting adalah memberikan bantuan kepada pasien, baik dari segi fisik maupun secara psikologis agar kondisi kesehatan pasien bisa membaik atau lekas pulih. Namun demikian, perawat yang baik bisa pula memberikan edukasi dan 'kenyamanan' kepada keluarga pasien.

Pengalaman pernah berada beberapa hari tinggal di kamar RS. Entah menjadi pasien atau keluarga yang menjaga pasien, pelayanan perawat yang demikian memang bisa menjadi "pemicu lain" bagi proses kesembuhan/pemulihan.

Coba bayangkan kalau si pasien atau keluarganya mendapat "omelan" dari perawat yang bertugas. Sikap yang tak ramah, menunjukkan ada sesuatu yang menurutnya salah atau hal lain yang dianggap tidak menyenangkan. Posisi yang rasanya seperti tidak berdaya dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Berbeda jika sikap dari perawat yang bisa memberikan "sugesti" baik. Pasien dan keluarganya akan merasa di-'manusia'-kan seperti terhadap anggota keluarga sendiri. Ramah, bekerja dengan baik, sopan/menghargai, dan seterusnya. Orang akan menjadi respek secara individu dan terhadap institusinya.

Memang harus ada sisi profesionalisme dalam melakukan tugas ini. Sikap tegas perawat untuk kebaikan pasien bukan berarti jahat. Namun dengan menjalin keakraban, hubungan baik yang dibangun secara manusiawi, juga memiliki dampak yang baik.

Artinya, tidak serta merta karena misalnya "pihak pasien" merasa sudah membayar biaya RS, lantas memperlakukan perawat 'sekehendak hati'. Meminta perhatian dan menuntut lebih dari yang lain.  

Mengandaikan perawat sebagai bagian dari keluarga besar sendiri, setidaknya menjadi wujud kecil bentuk ucapan terima kasih atas jasa dan pengabdiannya. Sudah turut membantu selama proses perawatan di RS atau di tempat manapun pasien berada.

Ilustrasi perawat lansia (gambar via siedoo.com)
Ilustrasi perawat lansia (gambar via siedoo.com)

Sebagai penutup, kembali pada kisah hidup Florence di atas, sekiranya itu bisa memberikan inspirasi bagi semua. Tetaplah untuk terus berkarya, walau itu hanya melalui tulisan semata.  Tak 'kan ada yang tersia-sia kalau itu memang bermanfaat bagi kesejahteraan bersama

Selamat Hari Perawat Internasional 2022. Terima kasih atas pengabdian para perawat yang telah bekerja dengan ketulusan hati....

12 Mei 2022

Hendra Setiawan

 

*)  Bacaan: Detik, MSN,  Tirto, Media Perawat, Wikipedia dan sumber non internet

**)  Sebelumnya:

Artikel Utama:  Jelajah Jalanan Kota Surabaya di Masa Arus Balik Lebaran

Terpopuler:  Kerukunan, Potret Indah Kebersamaan di Hari Lebaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun