Peran Penting Perawat
Data World Health Organization (WHO) mencatat, jumlah perawat di dunia kurang dari 28 juta orang. Angka yang sebenarnya amat kecil dibanding dengan jumlah penduduk sedunia (7,9 miliar). Namun demikian, sama seperti tenaga kesehatan lain, perawat memiliki juga berperan penting khususnya dalam memberikan pelayanan perawatan kepada pasien, terutama di rumah sakit.
Tugas perawat yang terpenting adalah memberikan bantuan kepada pasien, baik dari segi fisik maupun secara psikologis agar kondisi kesehatan pasien bisa membaik atau lekas pulih. Namun demikian, perawat yang baik bisa pula memberikan edukasi dan 'kenyamanan' kepada keluarga pasien.
Pengalaman pernah berada beberapa hari tinggal di kamar RS. Entah menjadi pasien atau keluarga yang menjaga pasien, pelayanan perawat yang demikian memang bisa menjadi "pemicu lain" bagi proses kesembuhan/pemulihan.
Coba bayangkan kalau si pasien atau keluarganya mendapat "omelan" dari perawat yang bertugas. Sikap yang tak ramah, menunjukkan ada sesuatu yang menurutnya salah atau hal lain yang dianggap tidak menyenangkan. Posisi yang rasanya seperti tidak berdaya dan tidak bisa melakukan apa-apa.
Berbeda jika sikap dari perawat yang bisa memberikan "sugesti" baik. Pasien dan keluarganya akan merasa di-'manusia'-kan seperti terhadap anggota keluarga sendiri. Ramah, bekerja dengan baik, sopan/menghargai, dan seterusnya. Orang akan menjadi respek secara individu dan terhadap institusinya.
Memang harus ada sisi profesionalisme dalam melakukan tugas ini. Sikap tegas perawat untuk kebaikan pasien bukan berarti jahat. Namun dengan menjalin keakraban, hubungan baik yang dibangun secara manusiawi, juga memiliki dampak yang baik.
Artinya, tidak serta merta karena misalnya "pihak pasien" merasa sudah membayar biaya RS, lantas memperlakukan perawat 'sekehendak hati'. Meminta perhatian dan menuntut lebih dari yang lain. Â
Mengandaikan perawat sebagai bagian dari keluarga besar sendiri, setidaknya menjadi wujud kecil bentuk ucapan terima kasih atas jasa dan pengabdiannya. Sudah turut membantu selama proses perawatan di RS atau di tempat manapun pasien berada.
Sebagai penutup, kembali pada kisah hidup Florence di atas, sekiranya itu bisa memberikan inspirasi bagi semua. Tetaplah untuk terus berkarya, walau itu hanya melalui tulisan semata. Â Tak 'kan ada yang tersia-sia kalau itu memang bermanfaat bagi kesejahteraan bersama