Berbagi dan Belajar Bersama
Berada dalam satu kanal penulisan yang sama seperti Kompasiana ini, tentu saja lebih menyenangkan ketimbang sendiri. Bahwa di sini, kita bisa mengenal lebih banyak penulis, justru memberikan gambaran yang lebih luas. Bahwa bukan cuma saya sendiri yang 'dianggap' bisa menulis. Banyak, amat banyak orang di luaran sana.
Mereka bisa jadi pesaing, tapi juga sekalipgus sebagai partner. Pesaing dalam arti yang positif. Dengan membaca tulisan mereka yang bagus, saya bisa belajar dari mereka. Cara mereka menuangkan orisinal gagasannya. Sebagai partner, rekan sesama penulis. Sama-sama bisa saling support karya. Memberikan bentuk dukungan; bukan untuk menjatuhkan.
Entah itu lewat tombol apresiasi atau melalui jalur komentar. Dari situ, juga akan tahu seberapa banyak orang yang turut menilai dan memberikan tanggapannya. Tentu, selain jumlah angka pembaca yang ada. Para silent reader alias pembaca diam (pasif).
Dasar Pijak
Menulis untuk apa? Sepanjang pengalaman selama ini, minimal ada 3 (tiga) prinsip dasar orang menulis sesuatu.
1. Pertama, secara idealis adalah menyimpan karya
Bahwa pernah pada suatu ketika saya menulis seperti ini karena ada peristiwa tertentu. Ini sumbangsih pemikiran yang yang saya buat. Di masa depan, kumpulan tulisan itu akan menjadi rekaman kisah yang berharga.
2. Kedua, memberikan wawasan, informasi, atau pengetahuan
Bisa jadi ketika menuliskan sesuatu yang menjadi topik atau tema tertentu, itu adalah termasuk hal yang baru sama sekali. Atau bisa juga memperkenalkan yang sudah ada namun belum begitu populer.
Kita hanya menjadi semacam penghubung, jembatan, perantara. Sebab ada sumber primer, dan kita hanya mengalihaksarakan, memparafrasekan ke dalam bahasa yang lebih populis. Biar lebih gampang dimengerti oleh pembaca awam.