Pengalihan Isu
Jelas sebenarnya antara meminta pengaturan volume suara dengan melarang orang dalam mendengarkan suara musik.
Rutinitas tetap bisa berjalan seperti biasanya. Tetapi juga menjaga supaya tetap ada harmoni dalam hubungan sosial bersama.
Sehingga jatuhnya bukan untuk menang-menangan. Merasa yang paling senior, dia menang. Merasa yang mayoritas dengan mudah menjajah yang minoritas.
Tidak menjawab persoalan yang disampaikan, namun mengalihkan isu di luar konteks adalah pilihan dan sikap batin yang buruk. Menganggap orang yang berbeda pandang dan selera sebagai “musuh” pengganggu kesenangan. Merasa diri tak lagi dihargai sebagai pihak yang berhak mengatur ruang publik.
Nah, lebih runyam lagi jika orang-orang yang merasa sebagai ‘penguasa ruang publik’ ini tampil bersama-sama. Betapa bertambah gaduh dan bisingnya.
Coba saja bayangkan kalau sama-sama bertahan pada ego. Ada “perang volume” suara. Suara-suara yang dihasilkan dari speaker saling bertumpang-tindih.
Justru tak bisa dinikmati keindahan dari masing-masing bunyi suara yang dihasilkannya. Jelas tidak ada kenyamanan sama sekali jika itu terjadi.
Hidup dalam lingkungan sosial yang terdiri dari beragam perbedaan, kemajemukan; semestinya juga mengedepankan prinsip tenggang rasa. Menghormati tanpa saling melukai.
Selamat menikmati ketenangan dan kenyamanan di libur panjang pekan ini...
27 Februari 2022