Â
Alat Pengeras Suara dan Soal Tenggang Rasa
Dalam pelajaran biologi, sering diajarkan masalah polusi udara. Itu berbahaya bagi kesehatan manusia.
Nah, selain polusi udara, ada pula polusi lain yang juga bisa mengganggu kesehatan. Polusi itu bernama suara. Suara yang bising, yang mengganggu indera pendengaran.
Gangguan ini kalau dalam persoalan kehidupan secara komunal dalam masyarakat yang bertetangga, tentu bisa merenggangkan hubungan baik.
Makanya, menjadi pelajaran penting kalau bunyi-bunyian yang dihasilkan dari alat pengeras suara juga berpotensi menjadi polusi, menjadi masalah jika diperhadapkan di ruang publik.
Sekali dua kali masih bisa dimaklumi. Misalnya ada tetangga punya hajatan. Tidak setiap hari.
Tetapi kalau setiap hari ada tetangga yang membunyikan suara (misalnya lagu-lagu yang bertema itu-itu melulu) dengan amat keras dari speaker miliknya sendiri, wah... siap-siap saja dimusuhi oleh tetangga terdekatnya.
Pembiaran kecil, lama-lama kalau menumpuk, suatu ketika akan meledak menjadi sebuah persoalan yang besar. Makanya, penting dalam hidup sosial bermasyarakat untuk memiliki kepekaan.
Sadar diri untuk punya tenggang rasa. Sebuah sikap atau tindakan etis untuk dapat menghormati orang lain yang berbeda. Berbeda cara pandang atau selera atau hal-hal lain yang menjadi sumber perbedaan. Menghormati tapi tidak juga dengan menyinggung, menyakiti, melukai mereka. Seperti tergambar dalam meme di atas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!