Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta, Warna Pink, dan Wanita (Sisi Lain Valentine's Day)

16 Februari 2022   17:00 Diperbarui: 16 Februari 2022   17:05 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Valentine identik dengan simbol cinta dan warna pink (kolase Instagram @christy_united dan pixabay.com)

Walau sebenarnya tak bisa dipastikan persisnya kapan, namun yang kita tahu kini setiap tanggal 14 Februari, dunia menyebutnya sebagai Valentine's Day. Di Indonesia sendiriterjemahannya menjadi Hari Kasih Sayang.

Momen ini kerap diperlambangkan dengan simbol cinta atau  gambar-gambar berbentuk hati. Paduannya adalah warna pink. Dua hal yang sepertinya sudah menjadi tradisi wajib dan tak bisa dipisahkan.

Nah, mengapa bisa begitu? Apakah Valentine's Day erat kaitannya dengan warna pink? Sebenarnya tidak juga! Ada beragam warna yang juga lekat. Seperti warna ungu lavender, yang melambangkan pesona dan orisinalitas. Ada kuning, yang melambangkan kegembiraan, hati senang, dan persahabatan. Tapi pink pesannya sangat kuat sebagai asosiasi (penggambaran) dari simbol "cinta" tadi.

Dalam sejarahnya, penggunaan kata "pink" sebagai sebuah warna, baru dilakukan semenjak pertengahan tahun 1500-an. Ditengarai kata ini berasal dari Bahasa Belanda.

Warna "pink" ini diambil dari "Pinks" (nama latin Dianthus Plumarius); yang merupakan nama sejenis tanaman dengan bunga berwarna merah jambu. Bunga ini juga lebih dikenal dengan sebutan Wild Pink. Aslinya, ia berasal dari Austria, Kroasia, dan Slovenia. Namun kemudian banyak dibudidayakan di Italia, Jerman, dan Inggris.

Mengapa Pink?

Alasan penggunaan warna pink bisa bervariasi. Namun yang paling utama adalah keterkaitannya dengan warna utama pembentuknya. Ada percampuran dari sifat warna dasar merah dan putih yang menghasilkan warna pink.

Warna merah dikaitkan dengan unsur gairah yang menggelora. Sementara putih, melambangkan unsur polos dan murni. Sehingga, penggunaan warna pink pada Valentine's Day akan memunculkan adanya unsur cinta yang kuat namun lebih lembut.

Kalau mau lebih spesifik lagi, pink alias merah muda tadi bisa dikelompokkan pada warna pink muda dan tua. Nah, hal ini juga punya makna yang berbeda pula.

Warna pink yang terang bisa mewakili keanggunan, kelembutan, kekaguman, dan persahabatan. Sementara warna pink tua lebih condong ke arah rasa terima kasih, penghargaan dan syukur.

Pink Hanya untuk Perempuan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun