Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pamer Harta, Berujung Duka atau Bahagia?

4 Februari 2022   19:30 Diperbarui: 5 Februari 2022   18:30 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar video (sumber: FB KataKita) 

Pelajaran Hidup

Dua video ini tentu terlihat kontras. Ada yang pamer harta untuk diri sendiri. Ada yang pamer harta dalam memberi.

Tentu kalau ditinjau dari banyak aspek, tulisan ini makin panjang. Misalnya, apa ya dibenarkan memberi kok dipamer-pamerkan? Jangan-jangan ada pamrihnya...

Terlepas dari itu semua, sebagai pelajaran hidup, bahwa harta benda yang dimiliki sifatnya bagai pedang bermata dua. Ia sanggup menjadi pembunuh atau penyelamat.

Uang, kekayaan, bisa jadi menghancurkan karier atau potensi diri jika dimanfaatkan tidak tepat. Atau dengan harta, justru bisa makin mengokohkan jatidiri seseorang. 

Harta berlimpah bisa menjadi batu sandungan atau menjadi sarana saluran berkat Tuhan.

4 Februari 2022
Hendra Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun