Bagaimana dengan KTP? Berhubung tidak semua orang juga mahir menggunakan aplikasi pengolah foto, selain cara digital bisa juga secara manual.
Kalau secara manual, caranya adalah dengan menambahkan tulisan pada kertas kecil. Sebuah catatan bahwa foto KTP itu dipergunakan untuk apa, dan diberikan kepada siapa.
Kertas tulisan tangan ini disertakan dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari KTP yang dimaksud. Tentu saja, tulisan ini diusahakan penempatannya tidak mengganggu atau menutup data lain yang dibutuhkan.
Misalnya, saya akan mengurus pembaruan KK (Kartu Keluarga). Aplikasi membutuhkan data utama berupa NIK dan nama lengkap.Â
Kalau kertasnya ditaruh di bagian atas KTP, apalagi kalau besar, bisa menutupi data yang dimaksud.
Jadi, tulisan kertas tadi bisa ditempatkan di bagian bawah. Baru setelah itu KTP difoto dan kemudian dikirimkan melalui sistem yang dimaksud.
Watermark Digital
Sebenarnya tak harus secara profesional menggunakan aplikasi olah foto semacam Photoshop. Bisa juga dengan aplikasi lain yang tersedia. Semacam bawaan di handphone Android, atau lewat fitur olah foto Instagram. Asal bisa mengaplikasikannya, sudah cukuplah.
Ya, kalau yang generasi melek teknologi, memang tak ada masalah. Tapi generasi 'tua' tak jarang ini jadi persoalan sendiri. Alih-alih belajar, jadi ya pasrah saja tak mau repot-repot.
Caranya sebenarnya sama dengan manual. Namun olah digital bisa dilakukan dengan berkreasi macam-macam. Misalnya dengan mengatur besarnya huruf, tingkal ketebalan, kecerahan, penempatan tu, dan sebagainya.