1. Sampah Organik (degradable)
Ini adalah jenis sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
Termasuk di sini adalah materi yang mudah hancur atau rusak, seperti  kayu, kardus, kertas, dan lain-lain.
2. Sampah Anorganik (undegradable)
Ini adalah sampah yang tidak mudah membusuk. Contohnya plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas minuman, kaleng, dan sebagainya.
Sampah jenis ini dapat diubah menjadi sampah komersial. Artinya, ia bisa dirupakan atau diolah menjadi bentuk lain yang baru dari bentuk sebelumnya.Â
Misalnya bungkus makanan bisa diubah menjadi kerajinan tas. Sedotan dan botol plastik diubah menjadi rangkaian bunga.
Kelola Sampah
Waktu masa sekolah dulu, ada pelajaran prakarya. Ada guru pembimbing yang mengajari siswanya membuat sesuatu.
Sekarang, masa teknologi digital, Â pekerjaan untuk mengelola sampah anorganik menjadi barang yang lebih estetik, sebenarnya bisa jadi lebih mudah untuk dipelajari sendiri.Â
Peran gurunya digantikan teknologi. Tapi memang orang harus telaten dan punya banyak waktu luang untuk melakukannya.
Nah, berhubung saya sendiri mungkin orang yang pengin praktisnya saja, maka mengelola limbah alias sampah dapur pun mencari yang mudahnya saja.Â
Misalnya, daripada menumpuk dan dibuang begitu saja, maka botol bekas air mineral dan wadah plastik bekas minyak, aluminium foil susu bubuk atau kemasan lain dapat dipakai sebagai wadah untuk pembibitan dan penanaman.