Sedikit lega bisa mendapatkan vaksin dosis 1, pelaksanaan vaksin dosis 2 menjadi persoalan kembali. Tiada info yang jelas, kapan di tempat yang sama bisa dijadwalkan kembali. Ketar-ketir lagi, karena jadwalnya menjadi molor. Takut vaksinnya sudah tidak menjadi efektif lagi.
Program vaksinasi kian menjadi dilematis. Pada satu sisi protokol kesehatan (prokes) digembar-gemborkan. Namun dalam vaksinasi massal, aturan jaga jarak tak lagi ketat penerapannya.
Apalagi bila undangan terbuka hanya cukup mensyaratkan "bawa fotokopi KTP". Maka biarpun pembukaan resmi dilakukan jam 7 pagi, orang jadi nekat dan rela semalaman mengantre nomor. Bukankah ini malah menjadikan tubuh tidak dalam keadaan fit, baik?
Orang yang tadinya sehat saja pasca vaksin bisa mengalami KIPI (Kondisi Ikutan Pasca Imunisasi). Lantas, bagaimana dengan orang yang kondisinya sudah tidak tidak maksimal demikian, ikut vaksin?
Perlu Pembenahan Manajemen
Sampai Juli 2021, vaksin yang sudah masuk ke Indonesia ada empat merek, yaitu Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan Moderna. Sementara pada bulan Agustus dijadwalkan vaksin Pfizer juga akan tersedia.
Masing-masing dari vaksin tersebut memiliki rentang waktu tersendiri dalam pemberian  dosis pertama dan kedua. Diurutkan dari yang terpendek hingga terpanjang adalah sebagai berikut.
1. Sinovac: rentang waktu 2-3 minggu
2. Sinopharm: rentang waktu 3-6 minggu
3. Moderna: rentang waktu 3-6 minggu