Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dua Sisi Toxic Positivity (Bagian 1/2)

30 Juli 2021   16:30 Diperbarui: 30 Juli 2021   18:49 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berpura-pura bahagia (gambar via tribunnews.com)

Dari sebuah pesan yang positif terkandung harapan baik dan bernilai positif juga. Demikian juga bila yang terjadi sebaliknya. Kata negatif, umpatan, makian, celaan; tanpa diberi contoh pun sudah bisa ditebak ke mana arah larinya. Sangat tidak mengenakkan.

Tentu, ‘orang-orang baik’ ingin mendapatkan dan mendatangkan kebaikan bagi sekelilingnya. Maka jangan berhenti untuk menyebarkan warta kebaikan itu.

Sejuta kebaikan bisa didapatkan dari mula kebaikan sederhana. Langkah kecil ini kalau sudah terbiasa dijalankan, tak akan sukar dan bisa menjadi sebuah kebiasaan (habitus) baru yang baik.

Walaupun terkadang juga berat dan tak mudah melakukannya, tetaplah menyediakan diri dan mengalami " Toxic Positivity”.  

Selamat menebar kebaikan ...

Simak Bagian II:  "Toxic Positivity; Perilaku Positif yang Bisa Jadi Negatif" 

30 Juli 2021

Hendra Setiawan

*)  Sebelumnya:  Yang Terluka, yang Menyembuhkan

**) Tulisan lain (Artikel Utama):

Cegah Perundungan pada Anak dari Sekarang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun