Kalau yang berguna adalah bakteri. Ada yang justru dengan keberadaannya, akan menguntungkan. Tidak saja yang bersifat merugikan. Misalnya bakteri pengurai. Ada ‘kan minuman fermentasi yang produknya dipromosikan terang-terangan isinya "bakteri baik"? Bakteri pengurai di dalam tanah, punya sisi baik untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah. Dan sebagainya...
 Toxic Positivity Effect
Dalam bahasa religius, kita tak asing dengan kalimat "Tuhan tidak membiarkan hamba-Nya mengalami cobaan yang melebihi kekuatannya."
Maka, untuk memberikan dukungan moral, memberi penghiburan, Â kata-kata positif akan selalu muncul. Misalnya, "Sabar ya,... yang tabah. Ikhlaskan..."
Itu ditujukan kepada orang yang sedang berduka. Kepada orang yang ditinggalkan pergi selamanya.
Bagi yang sedang sakit, "Kamu kuat, kamu bisa. Tetap semangat, ya ...!"
Demikian juga bila seseorang mengalami kegagalan. Tak berhasil dalam sebuah arena perlombaan atau pertandingan. Tidak lolos dalam tes kerja atau masuk PTN. "Sudah, jangan bersedih. Tempatmu mungkin bukan di sana. Barangkali ke depan bisa dicoba lagi."
Kata-kata penyemangat, memberi penghiburan seperti itu meskipun ada kalanya jadi terkesan biasa, Â basa-basi, formalitas, tapi punya efek yang menenangkan. Setidaknya bisa memberikan sedikit kelegaan, mengurangi beban dalam pikiran dan batin orang yang sedang lara tersebut.
Â
Kata adalah Doa
Kata, kalimat yang terucap dari mulut seseorang adalah sebuah doa. Pun demikian kata atau kalimat yang dituliskan seseorang mengandung pesan yang sama.