Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dua Sisi Toxic Positivity (Bagian 1/2)

30 Juli 2021   16:30 Diperbarui: 30 Juli 2021   18:49 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berpura-pura bahagia (gambar via tribunnews.com)

Kalau yang berguna adalah bakteri. Ada yang justru dengan keberadaannya, akan menguntungkan. Tidak saja yang bersifat merugikan. Misalnya bakteri pengurai. Ada ‘kan minuman fermentasi yang produknya dipromosikan terang-terangan isinya "bakteri baik"? Bakteri pengurai di dalam tanah, punya sisi baik untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah. Dan sebagainya...

 Toxic Positivity Effect

Dalam bahasa religius, kita tak asing dengan kalimat "Tuhan tidak membiarkan hamba-Nya mengalami cobaan yang melebihi kekuatannya."

Maka, untuk memberikan dukungan moral, memberi penghiburan,  kata-kata positif akan selalu muncul. Misalnya, "Sabar ya,... yang tabah. Ikhlaskan..."

Itu ditujukan kepada orang yang sedang berduka. Kepada orang yang ditinggalkan pergi selamanya.

Bagi yang sedang sakit, "Kamu kuat, kamu bisa. Tetap semangat, ya ...!"

Demikian juga bila seseorang mengalami kegagalan. Tak berhasil dalam sebuah arena perlombaan atau pertandingan. Tidak lolos dalam tes kerja atau masuk PTN. "Sudah, jangan bersedih. Tempatmu mungkin bukan di sana. Barangkali ke depan bisa dicoba lagi."

Kata-kata penyemangat, memberi penghiburan seperti itu meskipun ada kalanya jadi terkesan biasa,  basa-basi, formalitas, tapi punya efek yang menenangkan. Setidaknya bisa memberikan sedikit kelegaan, mengurangi beban dalam pikiran dan batin orang yang sedang lara tersebut.

 

Kata adalah Doa

Kata, kalimat yang terucap dari mulut seseorang adalah sebuah doa. Pun demikian kata atau kalimat yang dituliskan seseorang mengandung pesan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun