Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memanfaatkan Daun Pandan untuk Kesehatan (Bagian 2)

25 Juli 2021   17:15 Diperbarui: 1 Agustus 2021   13:45 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anakan (tunas baru) yang muncul dari daun Pandan Hijau dan Pandan Wangi (foto: dok. pribadi)

Memliki tanaman daun pandan sendiri di halaman rumah tentu memudahkan dan tidak membuat repot jika sewaktu-waktu membutuhkan. Misalnya penambah aroma untuk minuman, membuat kolak,  terapi kesehatan dan semacamnya. 

Beli daun pandan di pasar sebenarnya juga bisa. Seikatnya sekitar 2-3 ribu. Tapi kalau sekali pakai butuhnya cuma 3-5 lembar, sisanya jadi mubazir terbuang. Kalau ia sudah layu, aromanya juga berkurang.

Cara Menanam

Tidak terlalu sulit sebenarya memperbanyak tanaman Pandan Wangi. Asalkan sudah terlihat anakan (tunas) dan akar yang cukup banyak, lebih memudahkan untuk dibiakkan.

Langkah-langkahnya:

1. Persiapan Wadah

Baik ditanam di tanah langsung atau di pot atau wadah bekas apapun, tanahnya sedapat mungkin gembur. Kalau mau lebih baik, dicampur dengan pupuk.

Di kios atau pedagang keliling harga satu wadah plastik besar sekitar 5-8 ribu. Bedanya biasanya di nama pabrik penyedia dan berat dalam wadah itu. Menurut saya, tak terlalu signifikan kelihatan bedanya. Asalkan komposisinya ada unsur N, P, K sudah cukup.

2. Pemisahan Tunas 

Dalam satu batang biasanya ada banyak anakan (tunas baru yang muncul). Pilih yang sudah besar; artinya cukup siap dipisahkan dari tanaman induk. Jangan langsung ditarik atau dicabut karena bisa merusak akar. Ini rawan mengalami kegagalan tumbuh saat ditanam di media yang baru.

3. Penanaman dan Pemeliharaan

Untuk menghindari penguapan berlebihan, beberapa daun paling bawah bisa dikurangi terlebih dulu. Setelah ditanam di wadah jangan lupa disiram untuk pembasahan. Tidak usah ditaruh di bawah paparan matahari langsung.

Jika berhasil, beberapa hari usai ditanam, tanaman akan tetap terlihat segar. Tetapi jika tetap atau bahkan layu, itu pertanda proses penanaman gagal. Tak usah berkecil hati, cobalah kembali. Saya pernah 1x tanam langsung berhasil. Pernah pula untuk kali ke-3 dan ke-5 tanam baru berhasil.

3. Pemeliharaan

Tanaman ini bukan jenis yang manja. Dibiarkan saja apa adanya, dia juga bisa tumbuh. Tetapi tak enak dipandang juga jika dedaunan yang mengering dibiarkan tak dibersihkan. 

Perawatan tetap diperlukan. Kalau ada bagian yang layu dan mengering, sebaiknya dipotong saja, biar digantikan oleh tunas baru yang lain bertumbuh.

Manfaat Kesehatan

Menyimak uraian beberapa artikel di internet dan buku cetak, kegunaan lain dari daun pandan ternyata banyak juga. Air rebusannya bisa menjadi alternatif terapi dan pengobatan pada beberapa penyakit.

Nah, merangkum dari beragam sumber yang ada, antara lain disebutkan kegunaan dari pemanfaatan daun pandan antara lain sebagai berikut.

  1. Meredakan demam (menornalkan suhu tubuh)
  2. Mengurangi rasa nyeri (kepala, telinga atau persendian)
  3. Meredakan tekanan darah (tinggi ke normal)
  4. Mengontrol kadar gula darah dan mengatasi diabetes
  5. Mengatasi kram (perut dan pencernaan)
  6. Mendetoksifikasi tubuh
  7. Menjaga fungsi penglihatan
  8. Membantu mengatasi insomnia (susah tidur malam)
  9. Mencegah gangguan stres                              
  10. Meningkatkan nafsu makan
  11. Mengatasi diare
  12. Menurunkan risiko kanker (sebagai terapi)
  13. Mencegah penyakit jantung
  14. Mengembalikan enerji bagi wanita usai melahirkan

Selain itu daun pandan wangi juga berguna pada pemakaian luar (tidak meminum air rebusannya). Ia bisa dimanfaatkan untuk:

1. Meredakan sakit rematik

2. Mengatasi ketombe

3. Mengatasi rasa terbakar pada kulit akibat paparan sinar matahari

Membuat Minuman 

Daun pandan mengandung protein, kalsium, fosfor, zat besi, tiamin, vitamin C, dan tinggi beta karoten.

Beta karoten merupakan bentuk vitamin A yang belum aktif. Sesampainya di dalam tubuh, tubuh akan mengubahnya menjadi vitamin A yang berguna sebagai antioksidan untuk mengoptimalkan fungsi organ-organ tubuh.

Cara memanfaatkan daun pandan untuk diminum tidaklah susah. Tinggal merebusnya dengan air. Bahan dasar ini bisa juga ditambahkan dengan jahe misalnya, untuk memberi efek hangat dan pereda sakit pada tenggorokan atau perut.

1. Ambil beberapa daun pandan. Tergantung besar atau panjangnya dan sesuaikan saja dengan selera. Misalnya 1 lembar jika besar atau 3 jika ukuran sedang atau 5 jika ukuran kecil.

2. Cuci bersih di bawah air mengalir

3. Ikat menjadi simpul biar mudah menaruhnya dalam wadah

4. Rebus air dengan daun pandan hingga mendidih (termasuk bahan lain kalau ada)

5. Setelah api mati, diamkan dulu sebentar (lebih kurang 5-10 menit) untuk lebih memperkuat aroma dan warna

6. Saring air ke dalam gelas dan air rebusan siap diminum

7. Minuman yang sudah jadi ini bisa diminum tawar atau dapat juga ditambah madu atau sedikit gula seperti membuat teh

Salah satu kelebihan air rebusan daun pandan adalah aman dikonsumsi. Tidak ada efek samping yang perlu dikhawatirkan, kecuali mungkin untuk jenis penyakit tertentu. Jadi perlu pertimbangan khusus dari dokter sebelum mengonsumsinya.

Salam sehat dan selamat mencoba...

25 Juli 2021

Hendra Setiawan

*)  Bacaan:  Klikdokter,  Sehatq,  Alodokter,  Merdeka

**)  Sebelumnya:  Kisah Daun Pandan di Halaman Rumah  (Bagian 1/2)

***)  Artikel Utama:  Ciplukan, Si Kecil yang Ternyata Mahal Harganya                    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun