Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cegah Perundungan pada Anak dari Sekarang!

23 Juli 2021   18:00 Diperbarui: 27 Juli 2021   20:44 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, teori di atas kertas kadangkala juga tak seindah dengan praktik di lapangan. Seperti kisah nyata yang diungkapkan Putri tadi.

Ada dua pihak yang terjadi dalam kasus ini. Pertama, orang yang mengalami perundungan langsung. Kedua, orang yang menjadi saksi terjadinya perundungan.

Nah, apa yang perlu dilakukan jika berada di posisi pertama (korban) atau kedua (saksi)?

A. Korban

1. Jika menjadi korban, maka perlu menghadapinya dengan berani, ukan malah mendiamkan diri. Sebab itu akan membuat rantai perundungan akan terus terjadi. Tentu kalau bisa memiliki bukti adanya perundungan akan lebih baik lagi.

2. Melaporkan perundungan kepada orang yang dipercaya, seperti guru, orang tua, atau bisa juga kepada aparat penegak hukum.

Pelaku yang mengancam korban agar tidak melaporkan perintiwa itu sebenarnya sudah merupakan tindakan kriminal.

3. Tetap berpikir positif dan percaya diri. Jangan sampai memiliki mental yang gampang down (lemah). Sebab itu akan mempengaruhi kualitas kesehatan diri.

B. Saksi

1. Jika menjadi saksi kasus perundungan, jangan hanya melihatnya. Kalau bisa memperdamaikan, lebih baik.

Tapi hal ini tergantung juga dari situasi dan kondisi yang ada. Jangan-jangan kalau tidak tepat, saksi bisa jadi korban juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun