Pada tempat-tempat tertentu itulah, eksperimen biologi terjadi. Salah satunya mengenal tanaman ciplukan ini. Kawan yang lebih paham, memberi tahu. "Ini bisa dimakan. Carilah yang kelopak daunnya sudah kuning. Itu yang matang, buahnya rasanya manis."
Jika dulu pengenalan pada tanaman ini dianggap sebatas hama, gulma, pengganggu, barangkali wajar jika berangkat dari faktor ketidaktahuan semata. Namun kini kalau mau jeli dalam memperhatikan fenomena, rasanya juga mampu membuat geleng-geleng kepala.
Bayangkan saja, dari buah yang tadinya cuma jadi barang mainan, kini naik level jadi premium. Apa tak ngelindur atau ngawur yang membuat harga? Siapa yang mau beli? Dan seterusnya... Tapi memang fakta berkata lain. Ada barang, pasar juga bisa tercipta.
Nah, senyampang belum benar-benar kemarau alias musim panas, ada yang mau membudidayakan tumbuhan semusim ini? Mumpung masih ada tanamannya yang masih bertumbuh. Lumayan lho, harganya... Bisa kaya mendadak, hehe...
15 Juli 2021
Hendra Setiawan
*) Sumber bacaan: food-Detik, Boombastis, Serumpi, Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H