Apakah kalender Pranata Mangsa ini masih relevan? Pertanyaan ini amat wajar dan sangat kontekstual. Mengingat dampak pemanasan global banyak mengubah "kodrat alam" menjadi anomali.
Banyak penyimpangan musim yang terjadi. Misalnya, seharusnya kemarau, tapi masih sering hujan. Seharusnya sekarang musim hujan, tapi mengapa panas, kemarau yang terjadi?
Faktor kondisi alam yang mengalami fenomena yang tak lagi sesuai perhitungan sebelumnya, memang bisa jadi penyebab utama. Apalagi untuk menemukan penanda dari keberadaan tanaman atau hewan tertentu sebagai penandanya, juga tak mudah lagi diketemukan.
Namun pada sisi lain, berhubung kalender Pranata Mangsa berpatokan pada peredaran semu matahari, maka sebetulnya sebetulnya ia masih relevan untuk tetap dipertahankan. Bukan malah disingkirkan dan ditinggalkan. Apalagi malah tidak diperkenalkan kepada petani khususnya dan masyarakat  pada umumnya. Barangkali memang perlu ada perumusan dan catatan baru yang diberikan. Para ahli di masing-masing bisa membantu dalam hal ini.
Terjadinya perubahan alam, yang terutama ada pada cuaca atau musimnya. Ia bisa mengalami anomali (perubahan, pergeseran). Namun iklimnya sendiri tidak pernah berubah; masih tetap sama. Demikianpun juga dengan perilaku tumbuhan dan hewan sebagai bagian dari alam itu sendiri.
22 Juni 2021
Hendra Setiawan
Â
*) Bacaan: FAPERTA UGM,  FPB UKSW,  Netizenword, Kumparan
**) Sebelumnya (Artikel Utama) -  Bangga Jadi Petani Muda Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H