Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengatasi Porno Phising Tag di Facebook

15 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 17 Juni 2021   04:15 2648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sempat ramai pada April lalu, rupanya kasus penandaan nama teman (tag) tak dikenal lewat akun Facebook (FB), kembali terjadi. Semingguan ini menimpa akun pribadi keluarga sendiri.

Bagaimana tahunya? Melalui pembacaan notifikasi yang ada. Pemberitahuan yang muncul di linimasa FB yang memang kadang tak terlalu dihiraukan.

Agak beruntungnya, sedikit tameng yang telah dibuat, tak menjadikan penandaan ini langsung meluncur dan terbaca di dinding utama. Rupanya perlu lebih ekstra ketat pengaturan yang telah dibuat sebelumnya.

Penggunaan FB memang awalnya untuk mencari kontak teman-teman lama yang terhilang. Bagusnya, sebagian ketemu. Baik teman sekolah, kerja, main, dan sebagainya.

Tapi berhubung adanya celah yang demikian, mau tak mau alur pertemanan tak bisa lagi diatur menjadi "publik". Sebab siapapun masih bisa mencari dan berkomunikasi lebih lanjut. Jadi sedikit repot dengan menurunkan levelnya ke "teman dari teman" atau "hanya teman". Add friend-nya jadi lebih terbatas. 

Phising Porno

Penandaan nama diri pada sebuah foto atau video, sebenarnya tak terlalu masalah jika dilakukan dengan benar dan tepat. Bisa jadi menyenangkan, sebab itu menandakan orang yang di-tagging (ditandai) tadi jadi merasa dihargai. "Ini lho, dirimu."

Tapi, berada di tangan yang salah dan jahat, penandaan ini bisa jadi masalah besar. Apalagi penandaan itu terkait dengan link atau tautan yang berisi pornografi dan pornoaksi. Wah, sudah pelecehan seksual ini namanya. Bukankah ini jadi musuh bersama?!

Siapa yang tidak menjadi malu dan rikuh dengan kenyataan ini? Kenal juga tidak. Tapi kena sasaran juga. Lalu, bagaimana tanggapan orang lain terhadap dia? Wah, citra buruk kesannya.

Permintaan maaf akibat kena tag (dok. pribadi)
Permintaan maaf akibat kena tag (dok. pribadi)
Tetap tenang dan segera cari solusi (dok. pribadi)
Tetap tenang dan segera cari solusi (dok. pribadi)
Praktik ilegal di dunia maya seperti ini kerap disebut sebagai "phishing". Sebuah taktik yang digunakan oleh hacker untuk mengelabui korban hingga memberikan data penting seperti informasi pribadi, akun, password, email dan lainnya.

Phishing umumnya terjadi karena motivasi ingin menguasai aset digital, seperti data pribadi yang saat ini menjadi komoditas paling berharga. Selain itu, tindakan ini juga bertujuan untuk mempermalukan pemilik akun, memfitnah atau iseng karena bisa melakukan hal tersebut.

Contoh akun yang kena phising porno tag (dok. pribadi)
Contoh akun yang kena phising porno tag (dok. pribadi)
Pencegahan

Faktor pengguna awam yang tak terlalu waspada, hingga gampang klak-klik tautan, terpancing dengan isi atau promosi berita, menjadikan aksi phising terus marak terjadi. Maka, langkah pertama sebagai tindakan pencegahan adalah laporkan saja ke pihak pengembang FB jika mengalami hal ini.

Makin banyaknya laporan yang masuk, tentu makin baik buat FB untuk segera menindak akun-akun palsu tersebut dengan cara menghapusnya (non-aktif). Pengguna FB juga punya peran penting di sini. Jadi jangan asyik main-main saja. Jadilah juga "polisi" biar tak ada teman lain yang jadi korban selanjutnya.

Kepada yang sudah memberikan tanda 'tag', bisa dinonaktifkan atau diblokir saja sekalian. Kemudian, lakukan ulang pengaturan privasi akun FB.

Langkah Praktis

Sebenarnya di FB sendiri menyediakan menu atau fitur yang bisa diatur sendiri oleh penggunanya. Pengaturan default (bawaan) itu bisa diganti dan disesuaikan sendiri.

Nah, biar tidak gampang orang melakukan penandaan di linimasa FB, langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain demikian.

Oh, ya gambarnya ini untuk tampilan hape, mungkin ada sedikit perbedaan. Kalau di PC atau laptop, letaknya juga mungkin berbeda.

1. Masuk ke opsi Menu di aplikasi FB. Klik ikon tiga garis di pojok kanan atas (di sebelah tanda lonceng notifikasi).

Tangkapan layar (dok. pribadi)
Tangkapan layar (dok. pribadi)
2. Pilih menu 'Pengaturan dan Privasi'.

3. Setelah itu masuk ke sub-menu 'Pengaturan'.

4. Pada baris layar agak ke tengah, di bagian Privasi pilih opsi "Profil dan Penandaan".

Tangkapan layar (dok. pribadi)
Tangkapan layar (dok. pribadi)

5. Pada bagian 'Melihat dan Membagikan', silakan diatur ulang.

Ketika misalnya memilih opsi "Siapa yang bisa memposting di Linimasa Anda?", diganti ke "Hanya Saya", berarti tidak ada seorang temanpun yang bisa memasukkan postingan status ke linimasa kita.

Jadi, saat ulang tahun, tak ada teman seorangpun yang bisa memberikan ucapan. Itu contoh konsekuensi logisnya.

Tangkapan layar (dok. pribadi)
Tangkapan layar (dok. pribadi)
6. Begitu juga pada bagian 'Penandaan dan Meninjau,' silakan juga diatur ulang.

Apakah FB pribadi itu pada akhirnya menjadi privat (tertutup) atau hanya khusus buat teman yang benar-benar kenal saja, ataukah tetap bisa dilihat untuk umum (publik).

Terkait dengan kasus 'penandaan' yang tidak diinginkan, pada opsi "Tinjau tanda yang ditambahkan orang ke postingan Anda sebelum tanda muncul di Facebook", pilih saja "Aktif". Tujuannya agar bila ada orang yang menandai, nantinya kita bisa memutuskan lebih lanjut untuk menyetujuinya atau menyembunyikannya.

Begitu  pula pada opsi "Tinjau postingan yang menandai Anda sebelum postingan tersebut ditampilkan di profil Anda?', pilih juga "Aktif" (enable dalam bahasa Inggris). Pilihan ini nantinya memungkinkan ketika ada "tag" ke akun profil kita, tidak akan serta merta muncul di beranda teman.

Nanti akan ada notifikasi baru ketika ada postingan yang perlu ditinjau. Kita bisa menyetujui atau mengabaikan permintaan tanda dengan membuka postingan tersebut.

Demikian catatan pendek ini. Semoga bermanfaat...

15 Juni 2021

Hendra Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun