Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Hari Raya Pentakosta sebagai HUT Gereja Perdana

23 Mei 2021   19:45 Diperbarui: 23 Mei 2021   19:49 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: manado.tribunnews.com

Kalau panen buah, ada tradisi sendiri. Namanya adalah hari raya Sukkot (Pondok Daun), yang berlangsung selama 8 hari. Sukkot menjadi hari raya penutup musim panen buah.

Adaptasi Perayaan

Perubahan nama menjadi Pentakosta sebagaimana teks asli Alkitab Perjanjian Baru bahasa Yunani Koine, karena Shavuot juga bertepatan dengan 50 hari setelah Paskah. Pemaknaan dalam tradisi Ibrani juga mengalami perubahan. Hari raya sukacita tujuh minggu difokuskan kepada Yesus Kristus yang telah bangkit.                                                                                       

Pentakosta menjadi penutup rangkaian hari raya umat kristiani. Tugas Yesus Kristus di bumi telah selesai. Sebagai gantinya untuk mewartakan Kabar Baik menjadi tugas dan tanggung jawab pada para murid dan orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Jika pada persitiwa pembangunan Menara Babel, bahasa menjadi alat kekacauan. Maka dalam peristiwa Pentakosta, bahasa menjadi alat pemersatu. Maka, di hari yang baik ini kiranya persatuan dan perdamaian senantiasa melingkupi setiap kita yang merindukan hidup dalam kedamaian. Buat bangsa Indonesia khususnya dan buat bangsa-bangsa lain di muka bumi.

Selamat merayakan Pentakosta buat teman-teman umat kristiani.... Juga selamat memperingati hari lahirnya Gereja di segala abad dan tempat.

23 Mei 2021

Hendra Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun