Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puas-a?

4 Mei 2021   17:00 Diperbarui: 4 Mei 2021   17:09 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puas-a jika kau bisa menahan haus dan lapar sehari saja?
Ada orang lain yang bisa lebih tahan dari itu
Karena faktor ekonomi
Atau karena memang ketiadaan bahan pangan
Atau karena ia menjalankan ritual tertentu sebagai pemenuhan prasyarat

Puas-a jika kau hanya sekadar mengganti jam makanmu?
Ada orang yang bekerja malam, juga melakukan hal yang sama
Cuma mengubah saja jam biologisnya

Puas-a jika kau bisa melakukan tindak kesewenangan?
Meminta orang lain menghormatimu
Padahal kau sendiri tak bisa menahan diri
Untuk melakukan hormat yang sama pada sesamamu

       Kau mau menjadi yang paling diistimewakan
       Karena kau merasa sedang berada di jalan paling benar sendiri
       Sedang melaksanakan titah dari Yang Mahatinggi

Puas-a jika kau bisa melakukan niat sucimu berbuat baik?
Namun ternyata dalam hatimu
Kau pinta pamrih yang berlebih

       Raut mukamu justru tampil tak berseri
       Tak ada senyum tulus yang nampak darimu

Kau hanya berkeluh kesah
Seolah hanya kau yang punya masalah

           

Puas-a?
oh... Puasa
Kau datang
Kau datang lagi
Kau pasti datang

Puasa
Tahan diri
Tahan ego
Dalam tuturan kata dan perilaku

April 2021

Hendra Setiawan

*) Catatan:

Kata "Puas-a" dalam bahasa Jawa (penggunaan istilah lain adalah "puas-ta") mengindikasikan permainan bahasa yang bersifat retoris. Maksudnya adalah: "Apakah sudah merasa puas, lega?"

Imbuhan "a" atau "ta" bisa bermacam makna, tergantung penggunaan kalimat dalam teks dan konteks. Misalnya: "Mangan-a" atau "mangan-ta"? Artinya, si subjek sedang menawari makanan (mau makan bersama-kah?). Atau si penanya ternyata melihat lawan bicaranya justru sedang menikmati makanannya sendiri.

Jadi, kata "Puas-a" (bahasa Jawa) di atas artinya sudah puaskah kamu, Anda sekalian?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun