Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tetralogi Paskah (4/4) - Minggu Paskah

4 April 2021   10:10 Diperbarui: 4 April 2021   13:10 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Minggu Paskah

 

Minggu, tiga hari setelah Dia pergi dalam kekelaman

Inilah saat yang ditunggu-tunggu, menjenguk sosok-Nya pada kubur batu bermeterai yang dijaga oleh sepasukan tentara yang silih berganti menjaga

Namun alangkah terkejutnya, yang dicari sudah tidak ada lagi di tempatnya semula

Gerangan apakah yang telah terjadi semalaman tadi hingga para penjaga tak tahu batu penutup makam telah terbuka saat pagi-pagi benar

Gerangan apakah yang terjadi hingga hanya kain kafan yang tergeletak dan sudah tergulung rapi

Untuk apa lagi kalau demikian, siapa yang akan dijenguk ke dalam lobang gua yang sudah tak berpenghuni itu

Pak, apakah kau tahu, di manakah sosok yang terbujur kaku di dalam kubur batu yang masih perawan itu?

Ah, jawabmu sungguh-sungguh tak terduga, “Mengapa kalian mencari yang hidup? Ia sudah bangkit. Tidakkah kalian lupa dengan pesan-pesan yang menguatkan itu?”

Sungguhkah itu? Benarkah?! Seribu pertanyaan, rasa tak percaya.

Kehidupan setelah kematian. Dia membuktikan perkataan-Nya. Di bangkit, menang atas maut dan alam maut tak berkuasa atas Dia.

Ah, benar-benar berita sukacita, sangat-sangat membahagiakan

Hai orang-orang percaya, masihkah kalian meragukan kuasa kebangkitan-Nya?

 

4 April 2021

Hendra Setiawan

*) Selamat merayakan Paskah 2021 kepada saudara/i umat kristiani...

**) Serial tulisan ini: Kamis PutihJumat AgungSabtu Suci, Minggu Paskah

**) Featured Article: Tanggal Merah Itu Hari Jumat Agung, Bukan Paskah! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun