Berjalan kaki juga membantu manajemen penggunaan produksi insulin pada diabetes tipe 2. Ia akan membuat sel-sel dalam tubuh menggunakan glukosa yang tidak terpakai. Sehingga lemak dalam tubuh dapat diolah dengan baik. Secara tidak langsung, seperti di atas, menurunkan risiko obesitas.
4. Mengurangi stres
Dengan berjalan kaki atau melakukan aktivitas fisik lainnya, tubuh melepaskan hormon endorfin yang membuat rasa nyaman. Jadi tentunya bisa mengurangi rasa cemas atau depresi.
Menurut Anxiety and Depression Association of America, jalan kaki selama 10 menit mungkin sama efektifnya dengan olahraga  45 menit dalam hal menurunkan tingkat kekhawatiran dan depresi.
Dengan banyak bergerak, kadar kortisol (hormon stres) bisa menurun. Dengan begitu, secara tidak langsung, berbagai kecemasan yang timbul dapat mereda
5. Meningkatkan kualitas tidur
Seperti roda berputar, ada hubungan timbal balik antara rajin berjalan kaki rutin setiap hari dengan peningkataan kualitas tidur. Â
Jika seseorang memiliki kualitas jam istirahat (tidur) yang baik, maka pergerakan tubuh juga cenderung lebih aktif secara fisik. Kalau sudah aktif secara fisik, akan cenderung merasa capek dan tidur pun jauh lebih nyenyak.
6. Meningkatkan mood dan sistem kekebalan tubuh
Jalan kaki dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang berguna melawan serangan infeksi yang menggangu tubuh.
Olahraga apapun, termasuk termasuk jalan kaki , secara positif memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab dalam mengatur suasana hati.