Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ghosting Itu Menyakitkan, Kawan...

9 Maret 2021   16:45 Diperbarui: 9 Maret 2021   17:22 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ghosting, Apa Itu?

Ah, istilah ini seperti menakutkan saja, ya? Ghost, hantu. Seperti hantu, tidak terlihat. Menghilang, tapi auranya bisa dirasakan sebagian orang, khususnya yang mengalami. Barangkali karena itulah, kata baru ini muncul dan popuker.

Kata ghosting sendiri jika dilacak, berasal dari Bahasa Inggris yang secara kamus berarti berbayang. Namun kata ghosting sekarang bermakna meluas. Dipergunakan pada keadaan ketika sesorang tetiba menghilang begitu saja tanpa ada penjelasan.

Istilah lain yang terkait adalah 'Pemberi Harapan Palsu' (PHP). Sebab biasanya korban ghosting sudah mengharap sesuatu yang lebih dari komunikasi yang selama ini sudah terjalin.

Ghosting juga bisa berupa tindakan tidak memberi kabar atau mendiamkan pasangan tanpa sebab. Ditanya kabar beritanya, tidak ada jawaban yang diberikan.

Pelaku  ghosting mungkin tidak terlalu bermasalah dengan hal ini. Walaupun di situlah letak sebenarnya persoalan yang ia sebabkan. Ia sama sekali tidak memperhitungkan perasaan orang lain. Hanya untuk kepentingan dan kesenangannya sendiri.

Efek Ghosting

Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, fenomena ghosting ternyata  bisa dialami pria dan wanita yang menjalani hubungan cinta dalam persentase yang sama (50:50).

Dampak alias efek emosional karena ghosting dapat menghancurkan pasangan yang ditinggalkan. Mereka  bisa menjadi cemas dan merasa tidak dicintai.

Tidak adanya kelancaran dalam gaya komunikasi antara dua insan, bisa muncul perasaan-perasaan negatif, seperti misalnya cemas, ragu, curiga, atau perasaan yang menjauh.

Kondisi tersebut, suatu ketika juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih sulit untuk percaya pada orang lain, terutama dalam konteks hubungan romantis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun