Dalam hal inilah, penulis-penulis biasanya membuat berita (rangkaian cerita). Terus apa bedanya jika ternyata ada penggemar atau pengikut lain yang sudah tahu lebih dulu? Mereka (jurnalis online) ini berarti hanya sekadar mengulang hal yang sudah sama-sama diketahui bersama.
Mubazir dan tak produktif, bukan? Tapi... kenyataan 'pahit' itulah yang kini nge-trend,merambah dan mewabah di sejumlah dunia media jurnalistik (khususnya dalam kolom hiburan, gosip, entertainment dan istilah lain sejenis). Bahkan termasuk media yang sudah punya nama besar sekalipun pada salah satu kanal khusus yang mewadahinya.
Ah, ngapain dipikir juga, ya...? Bisa membuat 'sakit hati' karena 'tertipu' model pemberitaan demikian. Tapi yang lebih kasihan adalah mereka yang tanpa sadar terjebak dalam arus ini.
Ya, sudahlah.... Ikuti saja 'kata hati', pada jalan yang dianggap sudah tepat. Sebagai "penulis independen", tetaplah "mewartakan kabar" sembari menawarkan 'kabar baik'-nya pada pembaca (penggemar).
24 Februari 2021
Hendra Setiawan
*) Simak juga tulisan terkait:Â Saat Media Kena Batunya, "Rasain Loe..."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI