Anak ini bukan warga kampung yang asli. Barangkali putra dari saudara tetangga yang sedang menerima tamu.
"Wih, sopan sekali anak ini. Anak siapa? Siapa yang mengajari?"
Begitulah pertanyaan yang kemudian muncul. Rasanya lebih adem, tenteram melihat kejadian ini ketimbang cerita yang pertama tadi.
***
"Bahasa Ibu" selain bisa diartikan sebagai bahasa daerah, bahasa suku, bisa juga diartikan sebagai bahasa pertama yang diperoleh anak dari lingkungan terdekatnya. Sebab, bahasa itulah yang pertama dipelajari oleh anak dan dipakai dalam berkomunikasi dengan lingkungannya.
Apakah ada pengaruh antara penggunaan bahasa ibu dengan pendidikan karakter dalam dua contoh di atas?
Pada umumnya manusia tidak menyadari bahwa menggunakan bahasa merupakan suatu keterampilan yang sangat rumit. Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang sangat panjang.Â
Mulai dari anak belum mengenal sebuah bahasa sampai fasih berbahasa. Perkembangan bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia si anak.
Bahasa ibu tentu memengaruhi perkembangan bahasa anak. Anak, sejak usia dini hanya bersifat imitatif (meniru). Mereka akan meniru apa saja yang terjadi dalam keluarga, sebagai lingkungan yang paling dekat dengan anak.
Tidak saja anak meniru dari mata yang dilihatnya. Anak juga bisa meniru dari telinga yang didengarnya.
Maria Montessori, dokter sekaligus ahli pendidikan asal Italia (1870-1952), yang namanya diabadikan menjadi sebuah sekolah waralaba, menyebut perkembangan anak dengan 'periode kepekaan' (sensitive period).Â