Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ziva, Balonnya Ada Berapa?

6 Februari 2021   18:45 Diperbarui: 6 Februari 2021   18:58 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar... sebentar....
Apa ada yang aneh dengan syair ini? Ada yang mau komentar?
Baris kedua, coba lihat dan baca dengan teliti. Apa saja lima warna balonnya?
1. Merah
2. Kuning
3. Kelabu
4. Merah muda dan
5. Biru

Lha, yang meletus balonnya warna apa? Kata di reffrain, warnanya adalah "hijau".
Pantas saja, hatiku sangat kacau... Hahaha....                                                                                                      
Hushhh, jangan keras-keras kalau tertawa, ini malam Minggu. Daripada dikira yang enggak-enggak sama orang rumah atau tetangga :)

Sudah, sudah... Kita lanjut lagi yang serius. Sejenak intermezzo dulu, hehe...
Lagu Balonku ini kali pertama diciptakan oleh Pak Kasur atau yang memiliki nama asli Soerjono. Namun kemudian lagu ini digubah liriknya kembali oleh AT Mahmud. Nah, lagu Balonku yang kerap kita dengar saat ini merupakan lagu hasil gubahan AT Mahmud.

Kasihan Anak Zaman Sekarang

Lagu anak-anak Indonesia jika dilihat per-dasawarsa angkatan, kian berkurang jauh. Jika dibandingkan zaman '70-an hingga '90-an, lagu anak dan para penyanyi cilik masih bisa bertumbuh subur. Mereka masih mendapat tempat di hati masyarakat. Namun, hal itu tak terjadi di era 2000-an hingga kini.

Agnez Monika, Joshua Suherman, Tasya Kamila beserta anak se-angkatannya, barangkali bisa disebut menjadi genarasi akhir yang lagu semasa kecilnya bisa mendulang sukses di blantika musik tanah air. Setelah itu, masanya grup idol keroyokan yang mengisi dunia remaja. Sebut saja Cherrybelle, Blink, CJ (Coboy Junior), dan sekarang tinggal JKT48.

Terhentinya perkembangan lagu anak di Indonesia, salah satunya ditengarai karena ekosistem musik anak yang sudah tak lagi kondusif.  Menghadapi hal itu, upaya teranyar yang dilakukan oleh negara melalui Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) mengadakan Lomba Cipta Lagu Anak 2018. Misi ini dilakukan  Bekraf dengan menggandeng Miles Film yang sedang meluncurkan sinema anak Kulari ke Pantai.

 

Cerdas Musik

Cara bermusik Ziva yang memopulerkan lagi lagu Balonku lewat aplikasi TikTok, bisa dikatakan cara cerdas. Sebab tidak saja ia membangkitkan memori lagu ini pada generasi AbeGe (Angkatan Babe Gue alias generasi orang tua kita), tapi juga memperkenalkannya kembali kepada kalangan ABG (Angkatan Baru Gede alias generasi anak kita). Dan, tentu itu bisa dinikmati oleh yang seumuran genarasi Ziva (usia 20 tahunan).

Saya tidak paham betul dengan banyaknya istilah musik, hanya sebagai penikmat seni semata.  Di sekolah dulu pelajarannya kan cuma yang dasar-dasarnya saja. Pengetahuan nada dasar kunci C, F dan G. Posisi nada dalam keadaan normal, mayor, atau  minor. Cuma sebatas tahu notasi dan cara membaca nada panjang-pendek, cepat atau lambat, tinggi atau rendah; jika bernyayi dalam kelompok paduan suara.  Teori di bangku sekolah formal yang bisa diapliasikan lewat praktiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun