Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ziva, Balonnya Ada Berapa?

6 Februari 2021   18:45 Diperbarui: 6 Februari 2021   18:58 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar TikTok Ziva Magnolya (sumber: https://www.tiktok.com/@szivsz?lang=id-ID)

Rencana, saya hendak menuliskan semacam cerita dari profil anak ini di penghujung hari bulan Februari sebagai tulisan penutup. Tetapi melihat momen yang terjadi, urung pula, dan ganti tema saja.

Ya, seharian kemarin (4-5/1), nama Ziva mendadak trending berkat aksi 'iseng'-nya meng-cover lagu lawas anak-anak "Balonku". Tanda pagar (tagar) #BalonkuZivaChallenge kemudian disambut baik para penggemarnya dengan menduplikasi aksi Ziva dalam akun TikTok-nya @svizsz.

Hingga sore ini tulisan dibuat (lihat tangkapan layar), video aksinya sudah ditonton lebih dari 1,4 juta orang. Sementara untuk versi acapella pecah suara, mencapai 815 ribu tayangan.

Ziva Magnolya Muskitta atau yang lebih dikenal Ziva Magnolya. Usianya masih belia. Kelahiran Jakarta, 14 Maret 2001; berarti masih akan genap 20 tahun di tahun 2021 ini. Namanya mulai banyak dikenal publik atas keikutsertaannya dalam ajang pencarian bakat bernyanyi Indonesian Idol (musim kesepuluh). Meskipun hanya jadi juara 3, tapi penampilannya berhasil mencuri perhatian para juri dengan suara khas-nya yang lentur serta teknik riff & runs andalannya.

 

Balonnya Ada Berapa?

Lagu "Balonku" bisa jadi menjadi lagu abadi pada usia generasi '90 ke bawah. Sebab setelah itu, tak ada lagi lagu-lagu yang diciptakan khusus bagi anak-anak yang sanggup bertahan lama.

Konon lagu ini memiliki dua versi, yaitu versi gubahan AT Mahmud dan versi gubahan Pak Kasur. Meskipun begitu, tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara dua lagu tersebut.

Liriknya adalah sebagai berikut.

"Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya
Merah, kuning, kelabu, merah muda dan biru

Reff.  
Meletus balon hijau, hati ku sangat kacau
Balonku tinggal empat, kupegang erat-erat"

Sebentar... sebentar....
Apa ada yang aneh dengan syair ini? Ada yang mau komentar?
Baris kedua, coba lihat dan baca dengan teliti. Apa saja lima warna balonnya?
1. Merah
2. Kuning
3. Kelabu
4. Merah muda dan
5. Biru

Lha, yang meletus balonnya warna apa? Kata di reffrain, warnanya adalah "hijau".
Pantas saja, hatiku sangat kacau... Hahaha....                                                                                                      
Hushhh, jangan keras-keras kalau tertawa, ini malam Minggu. Daripada dikira yang enggak-enggak sama orang rumah atau tetangga :)

Sudah, sudah... Kita lanjut lagi yang serius. Sejenak intermezzo dulu, hehe...
Lagu Balonku ini kali pertama diciptakan oleh Pak Kasur atau yang memiliki nama asli Soerjono. Namun kemudian lagu ini digubah liriknya kembali oleh AT Mahmud. Nah, lagu Balonku yang kerap kita dengar saat ini merupakan lagu hasil gubahan AT Mahmud.

Kasihan Anak Zaman Sekarang

Lagu anak-anak Indonesia jika dilihat per-dasawarsa angkatan, kian berkurang jauh. Jika dibandingkan zaman '70-an hingga '90-an, lagu anak dan para penyanyi cilik masih bisa bertumbuh subur. Mereka masih mendapat tempat di hati masyarakat. Namun, hal itu tak terjadi di era 2000-an hingga kini.

Agnez Monika, Joshua Suherman, Tasya Kamila beserta anak se-angkatannya, barangkali bisa disebut menjadi genarasi akhir yang lagu semasa kecilnya bisa mendulang sukses di blantika musik tanah air. Setelah itu, masanya grup idol keroyokan yang mengisi dunia remaja. Sebut saja Cherrybelle, Blink, CJ (Coboy Junior), dan sekarang tinggal JKT48.

Terhentinya perkembangan lagu anak di Indonesia, salah satunya ditengarai karena ekosistem musik anak yang sudah tak lagi kondusif.  Menghadapi hal itu, upaya teranyar yang dilakukan oleh negara melalui Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) mengadakan Lomba Cipta Lagu Anak 2018. Misi ini dilakukan  Bekraf dengan menggandeng Miles Film yang sedang meluncurkan sinema anak Kulari ke Pantai.

 

Cerdas Musik

Cara bermusik Ziva yang memopulerkan lagi lagu Balonku lewat aplikasi TikTok, bisa dikatakan cara cerdas. Sebab tidak saja ia membangkitkan memori lagu ini pada generasi AbeGe (Angkatan Babe Gue alias generasi orang tua kita), tapi juga memperkenalkannya kembali kepada kalangan ABG (Angkatan Baru Gede alias generasi anak kita). Dan, tentu itu bisa dinikmati oleh yang seumuran genarasi Ziva (usia 20 tahunan).

Saya tidak paham betul dengan banyaknya istilah musik, hanya sebagai penikmat seni semata.  Di sekolah dulu pelajarannya kan cuma yang dasar-dasarnya saja. Pengetahuan nada dasar kunci C, F dan G. Posisi nada dalam keadaan normal, mayor, atau  minor. Cuma sebatas tahu notasi dan cara membaca nada panjang-pendek, cepat atau lambat, tinggi atau rendah; jika bernyayi dalam kelompok paduan suara.  Teori di bangku sekolah formal yang bisa diapliasikan lewat praktiknya.

Riffs and Runs, sebagaimana yang ditulis dalam tangkapan layar di atas. Awalnya, sempat mengira itu semacam bawaan apilikasi yang ada dalam dunia per-TikTok-an. Ternyata salah. Jadinya cari-cari kamus dan literatur secara online.

Haha... bikin orang jadi penasaran.  "Sayur asem....!" 

Tapi sisi baiknya, ini menambah referensi istilah pengetahuan musik. Nah, usut punya usut pengertiannya demikian ringkasnya.

Cara gampangnya ternyata istilah itu dipakai untuk merujuk seorang penyanyi yang memainkan notasi dengan cepat dan meliuk-liuk. Seperti memainkan nada dalam bentuk keriting, bukan lurus semata. Aman jaya dan biasa saja.

Betewe, sebenarnya lirik lagu yang reffrain-nya dinyanyikan Ziva itu, yang benar seperti apa ya? Apa jangan-jangan kutipan tadi yang salah lirik, saking lamanya memori lagu ini mengendap bertahun-tahun lamanya?

Atau mungkin syairnya seperti ini?

"Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru

Reff.
Meletus balon hijau, hati ku sangat kacau
Balonku tinggal empat, kupegang erat-erat

Hehehe, mana yang tepat, hayo.....

Good luck, Ziva.... Semoga ke depan, lagu anak dapat lebih booming lagi. Cara cerdas dan kreatif dan dukungan dari semua. Tidak saja pencipta lagu dan pemilik industri musik. Dukungan, selain dari beragam pihak terkait, yang terutama adalah buat keluarga yang punya anak-anak, perlu lebih membumikan lagu yang sesuai dengan perkembangan usianya.

Nah buat yang mau nonton video aslinya, silakan klik di halaman INI

Satu grup media tapi beda pemberitaan dalam lirik lagu. Beda generasi mungkin, ya, hehe.... (Tangkapan layar kompas dan tribun online)
Satu grup media tapi beda pemberitaan dalam lirik lagu. Beda generasi mungkin, ya, hehe.... (Tangkapan layar kompas dan tribun online)
 

6 Februari 2021

 Hendra Setiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun