Â
Hmm... Kejadian ini tentu makin menarik jika dilakukan oleh komunitas keagamaan. Mengapa, bukankah pada maklum kalau ajaran agama seringkali cuma berbicara pada yang tinggi-tinggi. Soal sorga dan masa depan, gambaran yang dibuat semenyenangkan mungkin bila nanti umat tinggal di sana.
Namun, apakah persoalan yang ada di depan mata, yang jelas-jelas dialami itu tidak penting? Hubungan vertikal saja, tapi horisontalnya dilupakan.Â
Orang kena musibah banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, terus tetep cuma dikasih ayat sorgawi yang menghibut. Apa ya masuk di hati?
Tapi kalau ada ayat suci yang terkait dengan kehidupan di bumi, itu akan jauh berfaedah. Misalnya soal tanggung jawab sosial, kepedulian pada sesama yang lebih membutuhkan, dan setersunya.Â
Pernah tahu ada papan (plang) yang berisikan "Kebersihan adalah sebagian dari iman"? Ya, lingkungan bersih itu indah, enak dipandang. Cara supaya lingkungan bersih, apa yang perlu dilakukan? Buang sampah jangan sembarangan. Pilah dan pilih sampah untuk mengurangi volume yang makin menggunung itu. Demikian seterusnya.
Apakah hal seperti ini cukup dilakukan oleh komunitas keagamaan tertentu? Jelas tidak! Semua agama, pasti ada sebagian di antara pengajaran itu juga ada yang membahas mengenai persoalan duniawi. Memang mungkin ayatnya tidak tertulis nyata bilang A, B, C. Tetapi dari konteks cerita, itu dapat terjadi dan perlu juga menjadi bagian bahan ajar pada umat.Â
Dalam hal ini, maka kerjasama antarumat beragama tidak hanya berhenti pada soal toleransi dan harmoni semata. Bisa juga dalam urusan sosial dan lingkungan seperti ini.
Â
***
Â