Sabtu ini, 28 November 2020, Indonesia sebenarnya punya gawe. Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Ya, betul. Ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008. Berselang seminggu dengan peringatan Hari Pohon Sedunia (21/11).
Jika belum tahu, simak artikel sebelumnya yang berjudul Bertanam Pohon, Berbagi Antar Ciptaan (klik di: sini) sebab ini masih saling terkait.
Menanam Pohon Apa?
Pohon bisa macam-macam bentuk, fungsi, dan jenisnya. Ada pohon peneduh yang fungsinya cuma buat sekadar perteduhan. Biasanya yang punya kembang semarak warna-warni yang dipilih. Lebih enak dipandang dibalik kerindangannya.
Pohon lain adalah yang bisa menghasilkan. Entah itu dari hasil batang kayunya sendiri atau dari bunga atau buah-buah yang dihasilkannya. Asal bisa diolah dan dimanfaatkan.
Enaknya menanam apa yang paling gampang tumbuh? Perawatannya tak terlalu sulit, tapi bisa menghasilkan tanpa perlu tunggu waktu tahunan?
Tergantung selera kalau itu. Tapi salah satu di antaranya adalah berikut ini. Coba perhatikan gambarnya.
Tapi... Ternyata beberapa di antaranya justru  memunculkan tunas-tunas baru. Ada yang berdaun dan berbuah. Wah, padahal masih kecil, tapi sudah bisa berbuah lebat.
Terasa aneh bin ajaib? Mungkin, tapi sebenarnya tidak ada yang aneh. Setelah diusut-usut, karena ranting yang mengalami hidup baru itu, ada bagian di antaranya menyentuh tanah. Ternyata dari sanalah asal sumber kehidupan baru itu berasal.
So, sangat mudah sekali ya... Eits, kata-kata itu justru tidak baku, boros. Jangan diikuti... Penggunaannya cukup pakai kata "sangat mudah" atau "mudah sekali". Ya, ini cuma untuk menggambarkan betapa mudahnya menanam tanaman seribu manfaat ini.
Lha wong cuma tergeletak di hamparan tanah saja bisa tumbuh kok. Apalagi kalau menanam yang lebih serius. Mestinya juga bisa lebih baik. Seperti mudahnya bertanam ketela pohon. Batang yang cukup umur tinggal dipotong. Terserah panjangnya. Tinggal encep-kan (kata orang Jawa alias tancapkan) saja di tanah. Beres. Tunggu tunas dan daun-daun (plus buah) yang baru.
Keberadaan tanaman arbei di kota besar, bisa jadi termasuk langka. Pemanfaatannya lebih banyak pada buahnya yang berwarna merah hingga hitam. Merah bagi yang suka masam. Hitam baut yang suka manis. Kalau campuran setengah merah dan setengah hitam, jadinya asam manis. Tergantung selera....
Buah tanaman ini memang sebangsa dengan jenis buah berry yang lain. Namun meskipun buahnya lebat,  tapi tidak bisa disimpan terlalu lama. Disimpan dalam wadah aluminium foil dan dimasukkan kulkas, paling bisa bertahan 2-3 hari. Selebihnya sudah berair dan ada yang membusuk. Apalagi jika diambil dalam keadaan matang (hitam).
Selain dimakan langsung, arbei juga bisa dibuat selai atau sirop, Â di-mixed, Â itu juga enak. Air rebusannya rasanya campur antara manis, asem, dan asem manis. Tergantung pemetikan buahnya.
Katanya sih, kandungan buah arbei yang bervariasi ini, punya banyak manfaat. Ini karena nilai gizinya cukup banyak,  seperti vitamin dan senyawa mineral.  Apa saja? Cekidot...
1. Mengobati Sariawan
2. Melawan Kanker
3. Mengobati Tumor
4. Mengobati Maag
5. Melawan Penyakit Tifus
6. Menangkal Penyakit Hati
7. Meringankan Gejala Diare
8. Menunda Proses Penuaan
9. Merawat/menyegarkan Kulit
10. Pemutih Wajah Alami
11. Menguatkan Stamina Tubuh
12. Menjaga Gigi dan Gusi Tetap Sehat
13. Menangkal Radikal Bebas
14. Mencegah Demam
15. Mengatasi Anemia
16. Mencegah Sembelit
17. Menutrisi Otak
18. Mencegah Osteoporosis
19. Mencegah Dibetes Melitus
20. Mengobati Radang Tenggorokan
21. Mengatasi Mata Kering Akibat Kelelahan
22. dan seterusnya (masih banyak...)
Arbei. Dalam benak memang sudah melekat anggapan, ini sebagai makanan pokok ulat sutra. Ya, tak salah juga sih. Tapi sebenarnya daun yang muda juga bisa dimakan, dibuat lalapan. Tapi tetap harus dicuci bersih dan direbus dulu hingga layu. Bukan dimakan langsung (kecuali mau hehe...) seperti daun jambu biji buat obat mencret. Lunak dan agak manis kalau sudah matang.
Bukan cuma ulat sutra saja. Burung pun senang dengan buah-buahan ini. Dari pengamatan kasar, mereka bukan mengambil yang hitam legam, tapi justru yang masih merah atau bercampur hitam.
Bersahabat dengan alam, sebenarnya cukup mudah, Â bukan?! Ada banyak manfaatnya dan menyenangkan.
Selamat menanam pohon, untuk alam lingkungan yang lebih baik ...
Hendra Setiawan
28 November 2020 (Hari Menanam Pohon Indonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H