Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bertanam Pohon Arbei, Bonusnya Kawanan Burung

28 November 2020   17:19 Diperbarui: 28 November 2020   22:58 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sabtu ini, 28 November 2020, Indonesia sebenarnya punya gawe. Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Ya, betul. Ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008. Berselang seminggu dengan peringatan Hari Pohon Sedunia (21/11).

Jika belum tahu, simak artikel sebelumnya yang berjudul Bertanam Pohon, Berbagi Antar Ciptaan (klik di: sini) sebab ini masih saling terkait.

Menanam Pohon Apa?

Pohon bisa macam-macam bentuk, fungsi, dan jenisnya. Ada pohon peneduh yang fungsinya cuma buat sekadar perteduhan. Biasanya yang punya kembang semarak warna-warni yang dipilih. Lebih enak dipandang dibalik kerindangannya.

Pohon lain adalah yang bisa menghasilkan. Entah itu dari hasil batang kayunya sendiri atau dari bunga atau buah-buah yang dihasilkannya. Asal bisa diolah dan dimanfaatkan.

Enaknya menanam apa yang paling gampang tumbuh? Perawatannya tak terlalu sulit, tapi bisa menghasilkan tanpa perlu tunggu waktu tahunan?

Tergantung selera kalau itu. Tapi salah satu di antaranya adalah berikut ini. Coba perhatikan gambarnya.

dokpri
dokpri
Dua minggu lebih ranting-ranting dari pohon arbei alias murbei alias besaran (bhs. Jawa) itu dipotong. Ditumpuk, layu, meranggas, dan akhirnya kering.

Tapi... Ternyata beberapa di antaranya justru  memunculkan tunas-tunas baru. Ada yang berdaun dan berbuah. Wah, padahal masih kecil, tapi sudah bisa berbuah lebat.

Terasa aneh bin ajaib? Mungkin, tapi sebenarnya tidak ada yang aneh. Setelah diusut-usut, karena ranting yang mengalami hidup baru itu, ada bagian di antaranya menyentuh tanah. Ternyata dari sanalah asal sumber kehidupan baru itu berasal.

So, sangat mudah sekali ya... Eits, kata-kata itu justru tidak baku, boros. Jangan diikuti... Penggunaannya cukup pakai kata "sangat mudah" atau "mudah sekali". Ya, ini cuma untuk menggambarkan betapa mudahnya menanam tanaman seribu manfaat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun