Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan Panjang Menemukan Rumah Kelahiran Sukarno

14 Maret 2021   16:00 Diperbarui: 14 Maret 2021   16:24 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prasasti yang ditempatkan di jalan luar ini terlihat dari jalan utama. Di sana terdapat keterangan yang agak banyak mengenai kiprah Sukarno. Terdapat tulisan: "Di sini tempat kelahiran Bapak Bangsa, Dr. Ir. Soekarno. Penyambung Lidah Rakyat, Proklamator, Presiden Pertama RI, Pemimpin Besar Revolusi."

Prasasti dibuat ketika walikota Bambang DH masih menjabat. Tertera tanggal 29 Agustus 2010.

Foto: dok. pribadi
Foto: dok. pribadi
Fakta Pendukung

Selain buku, bukti lain Sukarno memang dilahirkan di Surabaya, juga dikuatkan dengan adanya dokumentasi salinan buku induk Technische Hogeschool (TH, cikal bakal ITB Bandung) yang memuat data Sukarno semasa kuliah di sana.

Buku induk mahasiswa TH yang dibuat sejak TH berdiri tahun 1920 sampai masa sebelum kedatangan Jepang. Sukarno ada di nomor urut 55. Dia masuk TH Bandung pada 1921, artinya setahun setelah TH didirikan.

Pada buku induk itu disebutkan jika Sukarno (tertulis di sana "Raden Soekarno") lahir di Surabaya pada 6 Juni 1902. Bukan tahun 1901 sebagaimana yang resmi dikenal sebagai tahun kelahirannya. Sukarno tercatat sebagai mahasiswa teknik sipil jurusan pengairan (waterbouwkunde).

Perbedaan tahun yang salah seperti itu lumrah. Sebab dahulu, anak yang mau masuk sekolah usianya dibuat muda atau bahkan sengaja dituakan oleh orang tuanya. Jadi terjawab sudah lokasi sebenarnya Sukarno lahir.

Sumber: historia.id
Sumber: historia.id
Hmm, benar-benar tak salah Surabaya dijuluki Kota Pahlawan. Penghargaan tokoh-tokoh bangsa dengan cara menjadikan hal-hal terkait dengan kehidupan masanya sebagai memorabilia, patut diapresiasi. 

Semoga makin banyak juga tempat atau daerah lain yang bisa mengikuti langkah baik ini. Biar generasi mudanya juga tahu sejarah pahlawan bangsanya. Termasuk jika ada kekeliruaan data, bisa diperbaiki. Supaya catatan sejarah makin mendekati kenyataan sebenarnya.

13 Maret 2021

Hendra Setiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun