Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tragedi di Awal Januari, Ahok-Vero Akan Berpisah? (2/3)

10 Januari 2018   20:53 Diperbarui: 10 Januari 2018   23:02 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau dia cemberut, saya bilang, 'eh lu kenapa cemberut?'," kata Ahok.

Melihat sikap sang istri, Ahok pun merayu sang istri dengan filosofi dengan mengutip kata-kata dari orangtuanya, bahwa istri seperti kitab suci. Bahkan dalam filosofi itu, Ahok sempat menyinggung soal selingkuhan.

"Susah dimengerti, mau kita buang, kita takut, Tuhan hukum. Tapi, hati-hati ya. Suami itu, kayak uang. Lu kalau buang di luar, dipungut orang lu, he-he'. Itu filosofi. Tapi, lu jangan takut, selingkuhan itu kayak permen karet. Pertama doang manis, abis itu susah dibuang lengket. Itu don't worry. Udah jarang marah dia sekarang," tutup Ahok.

Waktu berlalu dan... dorrrr... Meletus tiba-tiba secara mengejutkan. Ahok-Vero harus berpisah. Titik. Tahapan perpisahan secara administratif, hukum negara akan dilewati. Kabar yang berhembus, rupanya rencana ini sudah dibicarakan di akhir tahun 2017 (sumber).

Simyal prahara rumah tangga Ahok barangkali baru bisa disadari hari ini. Sebab, kata pengantar dalam buku "Ahok di Mata Mereka", kepada salah satu pemesannya, ia menyelipkan pesan seperti ini.

Sumber: https://www.instagram.com/p/BdrqgJWBWH2/
Sumber: https://www.instagram.com/p/BdrqgJWBWH2/
Pesan yang begitu lugas. "Apapun ketidakcocokan, sakit, ekonomi,  dll, tetao tidak boleh bercerai, kecuali berzinah! Jadi jangan jatuh urusan ini,"

Jadi, ini sebetulnya bukan kejadian yang tiba-tiba. Mak bedunduk, ujug-ujug,dalam istilah bahasa Jawa. Tetap ada step by step-nya. It's clear...
Sebelumnya:


Bagian 1  

bersambung ke bagian 3...

-end-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun