"Kalau dia cemberut, saya bilang, 'eh lu kenapa cemberut?'," kata Ahok.
Melihat sikap sang istri, Ahok pun merayu sang istri dengan filosofi dengan mengutip kata-kata dari orangtuanya, bahwa istri seperti kitab suci. Bahkan dalam filosofi itu, Ahok sempat menyinggung soal selingkuhan.
"Susah dimengerti, mau kita buang, kita takut, Tuhan hukum. Tapi, hati-hati ya. Suami itu, kayak uang. Lu kalau buang di luar, dipungut orang lu, he-he'. Itu filosofi. Tapi, lu jangan takut, selingkuhan itu kayak permen karet. Pertama doang manis, abis itu susah dibuang lengket. Itu don't worry. Udah jarang marah dia sekarang," tutup Ahok.
Waktu berlalu dan... dorrrr... Meletus tiba-tiba secara mengejutkan. Ahok-Vero harus berpisah. Titik. Tahapan perpisahan secara administratif, hukum negara akan dilewati. Kabar yang berhembus, rupanya rencana ini sudah dibicarakan di akhir tahun 2017 (sumber).
Simyal prahara rumah tangga Ahok barangkali baru bisa disadari hari ini. Sebab, kata pengantar dalam buku "Ahok di Mata Mereka", kepada salah satu pemesannya, ia menyelipkan pesan seperti ini.
Jadi, ini sebetulnya bukan kejadian yang tiba-tiba. Mak bedunduk, ujug-ujug,dalam istilah bahasa Jawa. Tetap ada step by step-nya. It's clear...
Sebelumnya:
bersambung ke bagian 3...
-end-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H